NGAWI. Patut disayangkan keberadaan oknum warga dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang merupakan salah satu perguruan pencak silat terbesar di Indonesia. Seperti yang disampaikan masyarakat Ngawi mereka merasa resah dengan ulah sebagian kecil dari warga PSHT.
“Saat berangkat pengesahan sore tadi sebagian dari mereka terlihat cukup ugal-ugalan. Dimana ketika berkendara di jalan mereka tidak jarang menghabiskan bahu jalan sambil geber-geber knalpot. Saya kira cukup menggangu masyarakat,” ungkap Jaelani warga Jalan Ahmad Yani Ngawi, Kamis, (05/09/2019).
Tidak berlangsung lama pihak aparat kepolisian pun melakukan penindakan dengan merazia mereka. Hasilnya cukup lumayan ada 20 unit sepeda motor berhasil diamankan dari tangan warga PSHT. Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu menegaskan, pihaknya tetap melakukan sangsi hukum bagi pengendara yang sengaja berbuat ulah.
“Malam ini anggota kita sebar melakukan operasi dan hasilnya dari pemantauan langsung tercatat ada puluhan motor yang dikenai penilangan,” kata AKBP MB. Pranatal Hutajulu.
Alasan tindakan represif kata Pranatal, ada beberapa oknum warga PSHT yang sengaja melanggar hasil rapat koordinasi (rakor) dari semua perguruan silat yang intinya mereka akan tertib di jalan. Demikian juga melanggar maklumat yang Dari hasil puluhan tilangan itu memang.
Ketika ada informasi kita langsung tancap gas melakukan razia. Sasaranya terhadap pemakaian knalpot brong. Ia meminta kepada seluruhnya untuk melakukan tindakan tegas. (pr)