Menu

Mode Gelap
Wilis Fun Trail Run, Event Lari Dengan Suguhan View Alam Gunung Wilis Nan Menawan  Pembangunan Infrastruktur Jalan, Pemkab Madiun Bakal Terapkan Skema KPBU Gandeng Milenial, PT KAI Kampanyekan Kerawanan Perlintasan Sebidang Resmi Dilantik, MPC Pemuda Pancasila Kota Madiun 2023-2027 Siap Kolaborasi Dengan Pemkot Demi Kemajuan Kota Madiun Apresiasi Pelanggan, Mitsubishi Fuso Gelar Fuso Customer Gathering 2023

Headline · 20 Des 2019 16:58 WIB ·

Anggota Dewan Sebut Disparpora Kota Madiun Gagal Total


 Anggota Dewan Sebut Disparpora Kota Madiun Gagal Total Perbesar

MADIUN – Viral di medsos, event Charismatic Batik Festival 2019 yang dibatalkan sepihak oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kota Madiun mendapat reaksi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Madiun, Bagus Panuntun.

Ketua Fraksi MANTAB ini mengaku sangat menyayangkan keputusan tersebut. Pasalnya, dengan penundaan atau bisa dikatakan pembatalan event tersebut tentu banyak pihak yang dirugikan.



“Ini (Charismatic Batik Festival, red) kan sudah pelaksanaan tahun ke-3, seharusnya ini bisa mengundang orang dari luar kota, tapi kenapa sekarang terkesan orang-orang dari luar kota ini terkesan ditendang. Dalam artian, Tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, event ini dibatalkan sepihak,” kata Bagus.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Disbudparpora, dengan menghubungi Rita selaku Kepala Bidang dan Dewanto selaku Kepala Seksi yang membawahi, namun tidak memperoleh jawaban yang jelas dan pasti.

Sementara, lanjut dia, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Madiun Agus Porwo Widagdo tidak berkomentar apapun. Bahkan, saat dikonfirmasi melalui telepon juga tidak diangkat.

“Banyak teman men-tag (menandai) saya di medsos. Mereka menanyakan kenapa event ini bisa ditunda? Saya sudah mencoba berkoordinasi dengan Kabid dan Kasi Disbudparpora, Rita dan Dewanto namun mereka tidak dapat memberikan jawaban. Alasannya yang tahu itu hanya Kepala Dinas Agus Purwo Widagdo,” ungkapnya.

Tak berhenti sampai disitu, Ia juga mengaku mengkonfirmasi kepada pihak Event Organizer (EO) selaku eksekutor acara. Secara teknis pihak EO mengaku sudah siap. Namun mereka kaget atas keputusan mendadak Disbudparpora yang secara sepihak menunda event tahunan tersebut.

“Bukan hanya EO saja yang kaget, namun melihat reaksi teman-teman dari Dinas lain pun juga kebingungan mengetahui hal ini,” kata Bagus.


Wakil rakyat dari Dapil II Taman ini menilai Disbudparpora Kota Madiun gagal total. Pasalnya, event-event yang dilaksanakan terkesan tanpa konsep yang bagus dan hanya sekadar melaksanakan kewajiban. Tanpa memikirkan kualitas dan impact dari event tersebut.

“Kita mau mengangkat Kota Madiun, tapi Dinas Pariwisatanya gagal total, karena tidak membuat konsep yang baik. Ini sangat beresiko terhadap nama Kota Madiun,” ketusnya.

Melihat histori sebelumnya, Disbudparpora juga selalu menjadi sorotan saat menyelenggarakan sebuah kegiatan, karena hasil yang kurang maksimal.

Bagus menyebut acara Grebeg Maulid misalnya. Event tersebut sepi pengunjung hingga membuat Walikota Madiun Maidi marah, karena persiapan yang kurang matang dan terkesan hanya menjalankan kewajiban semata.

Bagus menilai perlu dilakukan evaluasi terkait kinerja Disbudparpora. Hai ini terkait bagaimana mereka merencanakan sebuah program kegiatan, hingga pada hari H pelaksanaan. Dengan banyaknya pihak yang dikecewakan ini, ia khawatir hal ini berdampak negatif terhadap citra Kota Madiun yang sedang merangkak naik menjadi Kota Pintar.

“Ini sangat beresiko terhadap nama Kota Madiun. Harapan saya Walikota bisa sedikit bertindak tegas terhadap Dinas yang bersangkutan,” ujarnya.

Meski begitu, dirinya berharap situasi “panas” ini dapat segera diredam. Pihak terkait dalam hal ini Disbudparpora Kota Madiun segera memberikan klarifikasi resmi tentang alasan penundaan.

Ia menilai jawaban yang diberikan oleh admin tidak seperti yang diinginkan oleh peserta. Bahkan, nomor narahubung yang tercantum dalam pamflet juga tidak dapat dihubungi.

“Hal ini sudah menjatuhkan nama Kota Madiun. Kita “jor-joran” mengangkat Kota Madiun, tapi justru sekarang terkesan dijatuhkan. Bahkan dari tahun ke tahun saya belum melihat hasilnya,” tegasnya.

Bagus berharap ini menjadi evaluasi untuk kegiatan tahun berikutnya. Mulai dari perencanaan, jadwal kegiatan, anggaran, hingga pelaksanaan. Sebab, dalam pidato sosialisasi Perda, secara tegas Walikota Madiun sudah memberikan instruksi yang meminta anggota DPRD Kota Madiun untuk mengevaluasi kegiatan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tahun 2019. (ant/red)

Artikel ini telah dibaca 238 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Jembatan Sirotol Mustaqim Ada di Ponorogo, Ini Kata Bupati Giri

15 November 2023 - 17:42 WIB

Wilis Fun Trail Run, Event Lari Dengan Suguhan View Alam Gunung Wilis Nan Menawan 

11 November 2023 - 11:15 WIB

Puluhan Ribu Santri Ponorogo Meriahkan Puncak Peringatan Hari Santri Nasional

5 November 2023 - 21:28 WIB

Di Depan Pasar Ponorogo, Puluhan Tukang Becak Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

5 November 2023 - 20:26 WIB

Pembangunan Infrastruktur Jalan, Pemkab Madiun Bakal Terapkan Skema KPBU

3 November 2023 - 18:00 WIB

Gandeng Milenial, PT KAI Kampanyekan Kerawanan Perlintasan Sebidang

2 November 2023 - 19:30 WIB

Trending di Madiun