Ratusan Santri Ponpes Mamba’ul Hikmah Tuntut Fadli Zon Minta Maaf
NGAWI. Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba’ul Hikmah Dusun Kerten, Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Ngawi melakukan aksi yang tidak biasa. Usai shalat Jum’at dan do’a bersama yang dihadiri Bupati Ngawi Budi Sulistyono, ratusan santri menggelar aksi dengan membentangkan poster.
Tentunya berisi tulisan menuntut Fadli Zon selaku Wakil Ketua DPR RI sekaligus petinggi Partai Gerindra untuk meminta maaf kepada Kyai Maimoen Zubair atau Mbah Moen sesepuh Nahdlatul Ulama (NU). Aksi yang dilakukan sekitar pukul 13.30 WIB, Jum’at, (15/02/2019) tersebut langsung diredam Mbah Kung sapaan akrab Budi Sulistyono Bupati Ngawi.
Selaku Bupati Ngawi, Mbah Kung mengaku prihatin atas polemik yang berkembang atas puisi doa tertukar karya Fadli Zon. Hanya saja ia meminta kepada santri maupun masyarakat untuk tetap tenang jangan sampai turun ke jalan. Hanya saja menjelang Pilpres 2019 ini harus mampu bersikap cerdas dalam menyalurkan hak/suara politiknya.
“Tadi aspirasinya para santri saya tampung dan dihimbau agar tetap tenang demikian juga masyarakat dan bisa mempergunakan hak pilihnya dengan baik dan bisa membedakan mana yang memfitnah mana yang menyinggung perasaan,” ungkap Mbah Kung.
Di sisi lain ujarnya, justru mendo’akan Fadli Zon apabila santri menganggap telah melecehkan terhadap Mbah Moen mendapatkan jalan yang lurus bermuara pada kerukunan bisa terjaga dengan baik di Kabupaten Ngawi. Jangan sampai menjelang Pemilu 2019 terjadi gesekan karena perbedaan politik justru sebaliknya menjadi pendidikan yang baik di alam demokrasi dengan hidup berdampingan.
Di tempat yang sama Moch. Dumami, Pengasuh Ponpes Mamba’ul Hikmah apapun alasanya yang dilakukan Fadli Zon sebagai ‘suul adab‘ atau perilaku yang tidak baik kepada kyai sepuh seperti Kyai Maimoen Zubair. Dan ia selaku pengasuh ponpes demikian juga alumni ponpes mendo’akan kepada Fadli Zon secepatnya mendapatkan hidayah dari Allah SWT dan diberikan hati lapang untuk meminta maaf kepada Mbah Moen.
“Kami menghimbau kepada Bang Fadli Zon sowan dalem Mbah Kyai Maimoen Zubair untuk meminta maaf. Jika belum atau tidak meminta maaf maka kami bersama santri terus mendoakan dan berdoa agar Bang Fadli Zon meminta maaf kepada Mbah Kyai Maimoen Zubair,” tegas Moch Dumami.
Polemik puisi Doa Tertukar karya Fadly Zon tersebut menyusul ketika Presiden Jokowi menyambangi Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah yang diasuh Kyai Maimoen Zubair, Jum’at, (01/02/2019). Di akhir acara dan do’a secara tidak sengaja kyai karismatik tersebut kepeleset kalimat menyebut nama Prabowo Subianto. (pr)