LINTAS7.NET, PONOROGO- Pasca terjadinya bencana alam di Cianjur, Kepala Dinas Pendidikan (Kadiknas) Wahid Wahyudi, meminta pihak sekolah di wilayah rawan gempa bumi menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kerjasama dengan BPBD itu bertujuan untuk meningkatkan mitigasi bencana.
Permintaan ini disampaikan Wahid pendidikan usai memberangkatkan logistik dan relawan dari SMK PGRI Ponorogo pada Selasa (29/11) siang. Mitigasi dinilai penting sebagai langkah antisipasi timbulnya korban jiwa akibat bencana alam. Apalagi bencana tak mengenal ruang, tempat dan waktu. Di Cianjur gempa dangkal terjadi jelang sore hari saat sebagian banyak pelajar masih di sekolah.
“Bagaimana para siswa untuk mengantisipasi apabila terjadi hal-hal seperti di Cianjur, kami dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan BPBD Jatim memberikan pembelajaran kesiapsiagaan kepada para siswa di daerah-daerah rawan bencana. Harapan kami semua siswa memahami bencana sehingga bisa mengantisipasi apabila terjadi bencana di wilayahnya,” kata Wahid, Kadiknas Jatim.
Pada kesempatan yang sama, Dindik Jatim mengapresiasi kepedulian SMK 2 PGRI Ponorogo terhadap duka Cianjur. Sekolah setingkat SMA ini mengirimkan bantuan logistik yang diangkut 2 truk. Tak hanya itu, SMK PGRI 2 juga mengirimkan 8 siswa terlatih bergabung dengan para relawan lain membantu penanganan korban bencana Cianjur.
“Tadi sudah kita berangkatkan yaitu kebutuhan barang-barang pokok, mulai dari beras dan juga kebutuhan-kebutuhan yang lain yang mendesak dari warga Cianjur. Anak-anak kami yang kami kirim ke sana itu anak-anak relawan yang sudah pernah berlatih dengan BPBD, dan kondisi di sana proses evakuasi masih belum selesai,” sambung Syamhudi Arifin, Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Ponorogo.
Bantuan logistik untuk korban bencana Cianjur merupakan dana hasil penggalangan siswa dan Guru sekolah setempat. Jika diperlukan, pihak sekolah memastikan siap kembali mengirimkan tenaga relawan ke Cianjur. (Ct/Red).