PACITAN – Kualitas pembangunan gedung baru Puskesmas Punung bernilai miliaran rupiah di Kecamatan Punung, Pacitan, laik dipertanyakan. Sebab, baru satu bulan diresmikan, fasilitas kamar mandi tidak bisa difungsikan kembali. Penyebabnya plafon salah satu kamar mandi ambrol.
“Sementara fasilitas kamar mandi kami tutup sampai perbaikan dari pelaksana proyek PT. Noorlina selesai dikerjakan,” kata Kepala UPT Puskesmas Punung, Imam Sujono (4/3).
Menurut Imam, plafon ruang kamar mandi lantai satu itu ambrol pada sabtu (2/3) kemarin. Dugaan sementara konstruksi kamar mandi lantai dua kekurangan lapisan semen. Sehingga air merembes ke lantai bawah. Beruntung saat plafon ambrol kamar mandi dalam kondisi kosong.
“Tadi pelaksana proyek melakukan pemeriksaan dan hasilnya ada rembesan air yang membuat plafon terjatuh. Masa perbaikan plafon ini membutuhkan waktu sekitar 3 hari,” tambahnya.
Selain atap kamar mandi, dinding bangunan lantai atas terlihat retak pada dua titik berbeda. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, pihak puskesmas hanya bisa melaporkan temuan itu pada Dinas Kesehatan Pacitan.
Proyek pembangunan gedung puskesmas di wilayah Kecamatan Punung, Pacitan, menyedot anggaran 3,1 milliar rupiah di tahun 2018 lalu. Dalam proses pekerjaannya muncul persoalan mulai keterlambatan proggres hingga kualitas pembangunan. Kerusakan pada plafon dan dinding menjadi tanggung jawab pelaksana proyek karena masih dalam masa pemeliharaan. (BC)