Menu

Mode Gelap
Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli Musrenbang, Lima Sektor Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Madiun 2024 Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat  Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas Pertimbangan Masa Depan, Kasus Pencurian Karburator di Mapolres Madiun Sepakat Selesai dengan Diversi 

Ponorogo · 7 Feb 2023 10:20 WIB ·

Dampak Cuaca, Bumbu Dapur Berubah Harga


 Dampak Cuaca, Bumbu Dapur Berubah Harga Perbesar

LINTAS7.NET, PONOROGO- Cuaca tak menentu sejak beberapa pekan terakhir mengakibatkan harga sejumlah komoditi bumbu dapur melejit. Kenaikan harga cabai rawit hingga dua kali lipat. Bahkan pedagang kini terpaksa mendatangkan sejumlah komoditi dari luar daerah.

Kenaikan harga bumbu dapur ini seperti yang terlihat di pasar terbesar di Ponorogo, Pasar Legi pada Selasa (7/2) pagi. Tak hanya bawang merah dan bawang putih yang terus mengalami kenaikan. Berbagai komoditi mulai dari wortel tomat dan cabai juga alami kenaikan harga lima hari terakhir. Bahkan saat ini harga cabai naik dua kali lipat dari harga sebelumnya.

Jika semula harga cabai rawit di kisaran 30 ribu rupiah per kilogramnya kini melejit menjadi 60 ribu rupiah per kilogramnya. Sedangkan cabai keriting alami kenaikan 5 ribu rupiah, dari semula 26 ribu kini menjadi 31 ribu rupiah.

“Ini harga harga semua naik mas, cabai kecil biasanya 30 hari ini 60 ribu, yang kemarin 55 ribu hari ini 60 ribu. Bawang merah biasanya 30 ribu hari ini 40 ribu,” ujar Suprihatin, pedagang.

Tak jauh beda dengan cabai dan bawang merag, harga bawang putih dan tomat alami kenaikan dua hingga empat ribu rupiah. Dari sebelumnya 20 ribu naik menjadi 24 ribu rupiah. Sedangkan tomat dari 6 ribu menjadi 8 ribu rupiah.

Kenaikan harga ini disebabkan karena cuaca tak menentu hingga mengakibatkan tanaman banyak yang membusuk. Bahkan, saat ini pedagang terpaksa membeli dari Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk.

“Hujannya naik turun naik turun, pengaruh mas banyak yang busuk, stok dari petani minim. Ponorogo juga nggak ada panenan jado beli dari luar dari kediri mas,” imbuhnya.

Akibat naiknya harga, pembeli kini terpaksa mengurangi jumlah pembelian karena menyesuaikan budget agar bisa membeli semua kebutuhan.

“Kita biasanya belinya agak banyak mas, ini karena apa apa mahal akhirnya kita belinya sedikit yang penting lengkap,”kata Atin seorang pembeli.

Harga komoditi bumbu dapur ini diperkirakan akan terus alami kenaikan karena minimnya stok dan pasokan dari tengkulak maupun petani.

 

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bupati dan Gubernur Groundbreaking Pembangunan Monumen Reog Peradaban

13 Maret 2023 - 14:38 WIB

Bupati Sugiri dan Khofifah Panen Jagung Reog 234 di Babadan

6 Maret 2023 - 20:49 WIB

Bupati Sugiri Bangga Lahir Ribuan Hafis di Ponorogo

3 Maret 2023 - 22:13 WIB

Polisi Bantu Pengosongan Rumah Terdampak Tanah Gerak

2 Maret 2023 - 10:14 WIB

Retakan Makin Parah, Pemerintah Rencanakan Relokasi

1 Maret 2023 - 21:04 WIB

Polisi Salurkan Sembako dan Trauma Healing Korban Tanah Gerak

28 Februari 2023 - 21:57 WIB

Trending di Ponorogo