MADIUN – Kejutan muncul saat pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang akan bertarung di Pemilu 2024.
Eva K Sundari, mantan kader PDI Perjuangan maju sebagai Bacaleg dari Partai Nasdem.
Padahal, pada Pemilu periode lalu, Eva Sundari maju sebagai caleg dari PDI Perjuangan di Dapil Jatim VI (Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/Kota Kediri, Tulungagung). Tetapi Eva tidak terpilih ketika itu.
Kini, Eva justru menjadi bakal caleg partai besutan Surya Paloh untuk daerah pemilihan (Dapil) Jatim VIII meliputi Kabupaten/Kota Madiun, Nganjuk, Jombang, Kabupaten/Kota Mojokerto.
Hengkangnya Eva K Sundari dari PDI Perjuangan ke Partai Nasdem menuai reaksi dari para kader banteng moncong putih, salah satunya Anton Kusumo, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Madiun.
Kader Senior PDI Perjuangan Kota Madiun ini mengatakan, pindahnya kader dari satu partai ke partai lain mencerminkan jati diri seseorang.
Menurutnya, kader kutu loncat tidak punya loyalitas terhadap partai tidak punya pemahaman tentang arti kader partai.
“Kader pindah partai, berlompatan ke sana ke mari, mencerminkan tidak adanya ketaatan dan kesetiaan dalam diri seseorang. Partai yang punya perangkat untuk mengatur kadernya saja tidak ditaati, apalagi rakyat,” kata Anton.
Kader seperti ini, lanjut Anton, tidak memiliki kesabaran revolusioner, tidak sabar mendidik rakyat seperti, dan itu sangat bertolak belakang dengan apa yang telah diajarkan Bung Karno.
“Menang atau kalah dalam pemilu itu hal biasa. Kalau beliau (Eva) pada pemilu 2019 lalu tidak dipilih rakyat, mestinya bersabar mengorganisir rakyat atau konstituen untuk pemilu 2024. Bukan pindah Dapil apalagi pindah partai,” katanya.
Anton menegaskan, caleg-caleg PDI Perjuangan siap berkompetisi dengan caleg dari partai manapun termasuk halnya Eva yang kini menjadi bakal caleg Nasdem.
“Caleg-caleg PDI Perjuangan memiliki dukungan massa yang loyal. Massa rakyat melihat bagaimana kiprah PDI Perjuangan yang sabar dan setia membersamai rakyat dalam perjalanan berdemokrasi di negeri ini,” pungkas Anton.
“Kita buktikan saja nanti di TPS bagaimana. Banteng ini kalau sudah ketaton (terluka) bakal lebih semangat menyeruduk,” tandasnya.
Untuk diketahui, pada pemilu periode lalu, Eva Sundari mencalonkan diri dari dapil Jatim VI (Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/Kota Kediri, Tulungagung). Tetapi Eva tidak terpilih ketika itu.
“Yang jelas, Eva Sundari ke partai lain, berarti bukan lagi keluarga besar PDI Perjuangan, dan kami siap untuk bertanding di Pemilu 2024,” tegas Anton Kusumo. (*/ant/red)