MAGETAN – Pesawat tempur F 16 dari skadron udara 3 pangkalan udara (Lanud) Iswahjudi menurunkan paksa atau Force Down pesawat asing yang memasuki wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (19/3/2019). Pesawat asing tersebut dipaksa turun karena melintas di wilayah Indonesia tanpa dilengkapi izin atau Flight Clearance (FC).
Sebelumnya, pesawat asing terlihat di radar. Setelah dilakukan komunikasi, pihak pesawat asing tidak bisa menyebutkan Flight Clearencese hingga akhirnya Airnav melaporkan kepada TNI AU, yang dilanjutkan koordinasi dengan Kohanudnas.
Lalu, Kohanudnas memerintahkan turun paksa pesawat asing tersebut dengan menggunakan dua pesawat F 16 dari Lanud Iswahjudi. Akhirnya pesawat asing berhasil dipaksa mendarat dan dilakukan interogasi sesuai prosedur.
Aksi tersebut merupakan simulasi yang digelar Lanud Iswahjudi untuk menguji dan meningkatkan kemampuan serta kesiapan seluruh unsur di jajaran Lanud Iswahjudi.
Dalam simulasi ini penangkapan pilot serta kru pesawat asing tersebut melibatkan satuan POM AU, Intelijen, Batalyon 463 Paskhas, Hanlan, Penerangan, Hukum, Base Rescue, dan dinas operasi, RSAU dr. Efram Harsana.
Dalam latihan ini, Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama (Marsma) TNI Widyargo Ikoputra berharap agar seluruh anggota dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya apabila skenario latihan ini benar benar terjadi.
“Penlanud Iswahjudi Prajurit TNI Angkatan Udara dari jajaran Lanud Iswahjudi menggelar latihan dengan sandi “Elang Gesit 2019” akan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 19 hingga tanggal 21 Maret,” terang Danlanud Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra kepada wartawan.
Dijelaskan pula, semua unsur satuan dan staf akan diuji kesiapan operasionalnya. Mulai dari menganalisa dan menguji doktrin sampai mengaplikasikan prosedur, mengembangkan taktik dan teknik sistem operasi udara serta pertahanan pangkalan.
“Lanud Iswahjudi harus selalu berada pada tingkat kesiapan operasional yang tinggi, sehingga apabila setiap saat mendapatkan tugas operasi, akan mampu melaksanakan dengan berhasil,” terang Widyargo Ikoputra. (nug/ant)