LINTAS7.NET, PACITAN – Keputusan pemerintah menolak kepengurusan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibo Langit dimaknai beragam. Fraksi Partai Demokrat DPRD Pacitan menggelar sujud syukur di pendapa masa kecil Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kelurahan Ploso, Pacitan.
Sujud syukur yang di pimpin Pudjo Setia Hadi, diikuti oleh seluruh pimpinan dan anggota Fraksi PD serta Ketua DPC Demokrat Pacitan, Indartato dan Bupati Pacitan terpilih Indrata Nur Bayuaji.
Ketua Fraksi PD Pacitan, Arif Setia Budi mengatakan bahwa sujud syukur ini bentuk rasa syukur atas keputusan pemerintah terhadap nasib Partai Demokrat.
“Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Kami Fraksi PD DPRD Pacitan mengucap syukur atas kabar gembira yang kami terima bahwa pemerintah melalui Kemenkumham menolak hasil KLB Sibo Langit yang sejak awal kami nilai ilegal dan inskonstitusional,” tutur Arif pada wartawan usai acara sujud syukur.
Pria yang akrab dengan sapaan ASB itu menganggap keputusan pemerintah telah sesuai dengan peraturan hukum serta konstitusi Partai Demokrat.
“Keputusan pemerintah atas KLB ini wujud keadilan hukum yang sebenar-benarnya bahwa tidak ada dualisme, Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum AHY adalah yang sah,” tegasnya.
Ketua DPC Pacitan, Indartato, yang hadir dalam acara sujud syukur ini menyinggung sejarah Partai Demokrat.
“Tempat (Pendapa masa kecil SBY) ini bernilai sejarah. Dari tempat ini terlahir Presiden RI Bapak SBY dan juga Partai Demokrat,” singkat Bupati Pacitan 2 periode tersebut.
Bupati Pacitan terpilih, Indrata Nur Bayuaji, menyatakan sejak awal punya keyakinan bahwa kepemimpinan AHY sah secara hukum.
“Kami meyakini kepemimpinan Mas AHY adalah sah secara perundang-undangan. Dan ini terbukti dengan keputusan pemerintah tolak hasil KLB di Sibo Langit yang ilegal dan inskonstitusional,” kata Aji. (IS).