Menu

Mode Gelap
Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli Musrenbang, Lima Sektor Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Madiun 2024 Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat  Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas Pertimbangan Masa Depan, Kasus Pencurian Karburator di Mapolres Madiun Sepakat Selesai dengan Diversi 

Daerah · 20 Okt 2022 15:37 WIB ·

Hari Santri 2022 : Apa Kabar Program Santripreneur di Pacitan?


 Hari Santri 2022 : Apa Kabar Program Santripreneur di Pacitan? Perbesar

LINTAS7.NET, PACITAN-Hari Santi diperingati setiap 22 Oktober menjadi agenda yang ditunggu oleh para santri se Indonesia. Agenda-agenda yang menarik pada hari santri ini dilakukan oleh setiap pondok pesantren bahkan instansi pemerintah. Mulai dari lomba antar kelas, pesantren maupun agenda-agenda yang bernuansa islami dan kesantrian di berbagai wilayah penjuru Indonesia.

Menurut KH. A. Musthofa Basri santri bukan hanya sebutan untuk masyarakat yang pernah mengenyam pendidikan secara formal di pesantren, tetapi siapapun yang berakhlak seperti santri dialah santri. Data Kementerian Agama jumlah pesantren di Kabupaten Pacitan sejumlah 36 dengan jumlah santri lebih dari dua ribu. Dan salah satu pondok pesantren di Kabupaten Pacitan merupakan salah satu pondok tertua di Indonesia.

Santri memiliki pengaruh yang besar di Kabupaten Pacitan, mulai dari segi pendidikan, sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan langsung oleh warga sekitar pesantren. Tentunya santri yang belajar di Kabupaten Pacitan tidak hanya masyarakat lokal tetapi berasal dari berbagai penjuru tanah air. Hal ini dapat menambah nilai ekonomis untuk warga sekitar pesantren.

Jika membahas nilai ekonomis,pemerintah memiliki program untuk mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) di kalangan santri. Program ini disebut santripreneur, yang disupport oleh berbagai kementerian dan lembaga pemerintah lainnya. BUMN juga turut mendorong pertumbuhan santripreneur di Indonesia layaknya Bank Mandiri yang mengadakan lomba santripreneur 2022.

Dilansir dari kementerian.go.di selama tahun 2013-2015, Ditjen IKM telah membina lima pondok pesantren di empat wilayah, yakni Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kab. Garut, Jawa Barat, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat dan Kab. Pacitan, Jawa Timur. Program yang sudah terencana sejak tahun 2013 ini kabarnya masih berjalan sampai sekarang. Hal ini disampaikan oleh  Yaqut Cholil Qoumas, menteri agama dalam postingan halopacitan.com.  Yaqut menjelaskan menetapkan roadmap 2021-2024, sebagai berikut :

2021 : Program pesantrenpreneur pengembangan Dashboard Data Ekonomi Pesantren, serta piloting program Kemandirian Pesantren untuk 100 pesantren.
2022 : Peluncuran 100 Badan Usaha Milik Pesantren (BUM-Pes), Santripreneur, Platform Digital Ekonomi Pesantren, yang dilanjutkan dengan replikasi program kemandirian di 500 pesantren.
2023 : Peluncuran Community Economic Hub, yang dilanjutkan dengan replikasi kemandirian pesantren di 1.500 titik pesantren.
2024 : Replikasi serupa di banyak pesantren lainnya.

Berbagai program yang dicanangkan, apakah santri di Pacitan merasakan kebermanfaatan program tersebut. Jangan sampai program santripreneur dengan tujuan yang baik ini hanya sebatas program tanpa adanya realisasi. Dengan roadmap yang direncanakan dari 2021 sampai 2024 semoga  menyentuh santri di wilayah Pacitan dan dijalankan secara maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan.

Laporan acara santripreneur berupa pemberitaan di berbagai platform media sangat diharapkan karena masyarakat luas dapat mengakses, dapat menjadi bahan penelitian bagi akademisi dan secara tidak langsung sarana monitoring khalayak luas.  Semoga dalam hari santri 2022 memberikan kebermanfaatan dan keberkahaan program-program untuk santri.

Jika terealisasi secara nyata kepada santri, program ini berdampak positif sesuai dengan tujuan utama dari program santripreneur. Yaitu terciptanya wirausaha muda di kalangan santri di segala bidang usaha yang mereka gelutinya. Hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan dengan inovasi baru yang diciptakan para santri. Tentunya dapat menambah nilai value para santri yang tidak hanya mahir dalam bidang agama akan tetapi dapat bersaing secara ekonomi. (Lutfi Ayu Paramitha)

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kasus Kematian Siswa SD Bubakan Dilimpahkan ke Polres Pacitan

14 Maret 2023 - 20:33 WIB

2 Hari Hilang, Warga Kembang Ditemukan Meninggal

10 Maret 2023 - 22:05 WIB

Puluhan Siswa Mangunharjo Belajar di Kelas Darurat

9 Maret 2023 - 22:19 WIB

Warga Kampung Pitu Bungah, PLTS Bantuan Pemerintah Terpasang Tiap Rumah

8 Maret 2023 - 22:14 WIB

Petaka Jalan Sehat SD Bubakan, 1 Siswa Meninggal Tenggelam

7 Maret 2023 - 21:21 WIB

Jatimalang Juara Futsal Gala Desa 2023

6 Maret 2023 - 19:22 WIB

Trending di Pacitan