LINTAS7.NET, PACITAN– Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Pacitan belakangan turut mengancam kesehatan masyarakat. Tak hanya flu, sejumlah penyakit paska banjir mengintai menjankiti warga. Hingga Dinas Kesehatan setempat, mewanti-wanti peningkatan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kepala Dinas Kesehatan Pacitan Hendra Purwaka mengatakan, tren curah hujan yang meningkat seperti saat ini, biasanya dibarengi adanya sisa air hujan yang tertinggal pada benda tertentu. Media tersebut kerap dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk. Pun bila dibiarkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mudah menyebar.
“Karena itu upaya yang harus dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk dengan pola 3M (menguras, menutup, mengubur barang bekas, Red), “ujar Hendra.
Leptospirosis lanjut Hendra juga tak kalah membahayakan. Penyakit yang dibawa tikut tersebut, terap menjangkit masyarakat paska banjir. Terjadi seiring kontaminasi urine tikus yang terbawa air kotor tersebut. Untuk membersihkan kawasan dalam rumah sebaiknya menggunakan cairan pembersih.
“Termasuk juga rajin cuci tangan dengan sabun, “ujarnya mewanti-wanti.
Hendra menambahkan kemungkinan meningkatnya kasus gangguan pencernaan seperti halnya diare juga bisa terjadi. Itu dapat terjadi karena kontaminasi bakteri dari septic tank ke dalam sumur tanah akibat banjir. Di sisi lain tumpukan sampah yang terbawa luapan air juga dapat meningkatkan risiko paparan penyakit.
“Tempat sampah di rumah tangga sifatnya hanya sementara. Sebaiknya tidak dibiarkan menumpuk terlalu lama. Sebelum 24 jam harus sudah dipindahkan ke TPA, “ujarnya.
Pola hidup sehat, lanjut Hendra bisa jadi solusi pencegahan penyakit tersebut. Peduli lingkungan setikar, pun aktif gotong royong lingkungan setempat. Selain lekas memeriksakan diri bilamana terjadi gejala penyakit-penyakit lingkungan itu. Untuk menjaga stamina, kalau merasakan kekelahan baiknya dipakai istirahat. Kalau demam misalnya, mohon segera memeriksakan diri supaya mendapat tindakan yang tepat, “pungkasnya. (SDN)