LINTAS7.NET,PACITAN- Kontestasi Pemilihan Bupati Wakil Bupati Pacitan Tahun 2020 beraroma Legislatif. Ini karena seluruh kandidatnya pernah mencoba peruntungan pada pesta demokrasi Pemilihan Umum Legislatif. Tak terkecuali Calon Wakil Bupati Nomor urut 1, Gagarin dan Calon Wakil Bupati Nomor urut 2, Isyah Ansori.
Keduanya sama-sama bertarung di Pemilihan Legislatif terakhir tahun 2019 meski beda tingkatan. Hanya, nasib dan peruntungan kedua politisi itu jadi pembeda. Gagarin sukses menjadi Anggota DPRD Pacitan untuk ke empat kali secara beruntun, sedangkan Isyah Ansori gagal mendapatkan kursi perdananya di DPRD Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan hasil rekapitulasi Pemilihan Legislatif DPRD Pacitan tahun 2019, Gagarin, tercatat sebagai peraih suara tertinggi se-Kebupaten Pacitan. Ketua DPD Golkar Pacitan yang maju dari Daerah Pemilihan 5, Sudimoro-Ngadirojo sukses mendulang 9.718 suara. Perolehan suara Gagarin naik dari Pileg 2014 yang sekitar 8.806 suara
Beralih ke Isyah Ansori. Pensiunan Aparatur Sipil Negara itu tidak saja gagal meraih kursi DPRD Provinsi Jawa Timur. Dia, tak cukup mampu menarik simpati dan dukungan rakyat Pacitan sebagai salah satu wilayah basis pemilihannya. Politisi PKB itu hanya meraih 1.461 suara dari seluruh kecamatan di Pacitan. Sedangkan rincian perolehan di Kecamatan Sudimoro dan Ngadirojo atau Dapil Gagarin hanya sebesar 69 suara.
Pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020, Gagarin menjadi pendamping Calon Bupati, Indrata Nur Bayuaji. Pasangan Nyawiji Sumrambah ini diusulkan 7 partai politik yakni Demokrat, Golkar, NasDem, PPP, Hanura, Gerindra dan PKS. Lain itu, pasangan ini didukung 6 parpol non parlemen.
Sedangkan Isyah Ansori berpasangan dengan Calon Bupati Yudi Sumbogo. Pasangan dengan sebutan Mbois ini diusung oleh kekuatan Partai Kebangkitan Bangsa dan PDI Perjuangan. PKB memiliki 5 kursi sementara PDI Perjuangan 6 kursi di DPRD Pacitan.
Melihat hasil Pileg tahun lalu, pasangan nomor 1 lebih dominan untuk mendapat kepercayaan masyarakat Pacitan ketimbang pasangan nomor urut 2. Tetapi hasil pemilihan legislatif bukanlah indikator tunggal untuk mengetahui siapa pemenang Pilkada 9 Desember mendatang. Publik harus menunggu setidaknnya sampai proses rekapituliasi suara Pilbup Pacitan selesai. (IS).