PONOROGO – Bukan sekedar janji semata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni perlahan mulai mewujudkan program-program yang dijanjikan saat kampanye 3 tahun silam. Salah satunya program umroh gratis untuk 1000 kyai kampung dan marbot masjid.
Ipong menjelaskan bahwa program memberangkatkan umroh untuk 1000 kyai ini sudah dimulai tahun 2018 lalu.” Program saya banyak, jadi ya pertahap Untuk kloter pertama di tahun 2018 lalu ada sekitar 179 kyai kampung dan marbot masjid berangkat ke tanah suci Mekah. Sementara sisanya, akan diberangkatkan kembali 2019, 2020 sampai 2021,” jelasnya.
Pada kesempatan silaturahmi dan tasyakuran alumni Kyai dan Marbot Masjid Umroh gratis, Ipong menyampaikan beberapa program yang ia janjikan. Progam yang ia janjikan cukup banyak, mulai dari pembangunan fisik, menyelenggarakan tahun wisata, sampai grebeg suro. Senin (25/2/2019)
“Beberapa waktu lalu Ponorogo memecahkan rekor muri tari jathil dengan penari terbanyak. Tapi rasa bahagia saya tidak seperti bisa memberangkatkan umroh bapak ibu sekalian,” ungkapnya.
Umroh itu selain ibadah yg penting, kebetulan tempatnya jauh, memakan perjalanannya panjang sekitar15 jam.”Saya bahagia sekali bisa berangkatkan umroh. Saya sendiri baru bisa ke Mekkah tahun 2001. Kebetulan yang memberangkatkan adalah negara, karena saat itu saya anggota DPR yang mendapat kesempatan untuk ke sana,” tuturnya.
“Begitu saya menginjakkan kaki di tanah suci Mekah saya langsung menangis. Jadi kalau bapak ibu juga menangis ya wajar. Karena takjub atas kebesaran Tuhan,” jelasnya.
Sementara itu salah satu alumni, Sumadi mengatakan sangat senang diberangkatkan secara gratis. “Baru pertama kali pemerintah memfasilitasi kyai dan tokoh agama untuk umroh, kami sangat senang dan berterimaksih telah memfasilitasi dengan sangat baik,” kata Sumadi
Masih kata Ipong, progam umroh ini bukan progam atas nama pribadi. Akan tetapi program umroh gratis ini program pemerintah Kabupaten Ponorogo yang berangkat dari Bupati Ipong sendiri.”Program ini akan terus berlanjut sampai memberangkatkan umroh gratis bagi kyai dan marbot masjid mencapai angka 1000,” terangnya
Untuk gelombang kedua pada tahun 2019 akan ada 150 kyai dan marbot yang berangkat. Ia mengaku jumlah tersebut turun dari tahun 2018. Hal ini dikarenakan ada 30 orang tambahan dari kategori guru ngaji dan Hafiz. Karena mereka mau mengajar tanpa dibayar.
“Harapan saya untuk tahun 2020, ada 400 orang yang akan dibagi menjadi 2 gelombang dan di tahun 2021 bisa tuntas sudah memberangkatkan 1000 kyai maupun marbot masjid,”pungkasnya. (Cahyo)