Jumirin Nilai Industrialisasi Ngawi Gagal, Berikut Ketegasanya

- Jurnalis

Senin, 28 Oktober 2019 - 16:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NGAWI. Menuju Pilkada Ngawi 2020 tensi politik mulai meningkat. Masing-masing kandidat bertarung berebut rekomendasi dari partai politik. Tidak terkecuali lagi apa yang disampaikan Jumirin mantan kepala desa (Kades) Klitik, Kecamatan Geneng.

Jumirin yang sejak awal sangat terbuka bakal mendarma bhaktikan tenaga pikiranya untuk Ngawi. Apalagi ia mengaku berangkat dari rasa kekecewaan terhadap laju birokrasi kepemimpinan Bupati Ngawi Budi Sulistyono/Kanang-Ony Anwar yang dianggap gagal mensejahterakan warga masyarakatnya selama dua periode.

“Di Ngawi ini masih tinggi angka kemiskinan maupun pengangguranya. Lebih-lebih bisa dilihat bersama banyak lahan non produktif yang terbengkalai seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai area industri. Tetapi kenyataanya sampai sekarang mana,” ujar Jumirin saat ditemui usai penyampaian visi misi bakal calon bupati di DPD Partai Nasdem Ngawi, Senin, (28/10).

Baca Juga :  Politik Ngawi Harus Bertumpu Pada Demokrasi Bukan Ajang Disentralisasi Politik

Lanjut pria 47 tahun asli kelahiran Desa Jatigembol, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi bahwasanya era kepemimpinan Kanang lebih mengedepankan teori daripada fakta lapangan. Misalkan keberadaan kawasan Kecamatan Pitu yang digadang sebagai wilayah industri sampai sekarang belum terbukti sama sekali dan hanya isapan jempol belaka.

Berikut visi misi Jumirin apabila mendapat amanah dari rakyat Ngawi melalui Pilkada 2020 terutama pada program prioritas. Antara lain penataan birokrasi lintas sektor yang didalamnya mempermudah alur birokrasi perijinan utamanya pengembangan perindustrian dan sektor ekonomi lainya.

Baca Juga :  Hujan Angin Hebat, Satu Mobil Tertimpa Pohon

Disusul menumbuhkembangkan perekonomian kerakyatan dan pendapatan daerah. Dimana bisa diaktualisasikan dengan pengelolaan aset-aset daerah dengan menyesuaikan fungsinya. Pendirian perusahaan daerah sebagai ujung tombak penambahan pendapatan daerah.

Selain itu lebih memprioritaskan pada pengembangan dunia wisata yang tidak sekedar wacana. Ditambah pengembangan UMKM disemua desa serta memfasilitasi pemasaran produk-produk unggulan masyarakat bertaraf nasional. (pr)

Berita Terkait

Di Madiun, Penyekatan Pemudik Dilakukan Di Tiga Titik Berikut Ini
Urus Izin Tinggal Makin Mudah, Ada Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Inovasi Terbaru Kantor Imigrasi Madiun
Luncurkan Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Petugas Kantor Imigrasi Madiun Jemput Bola Layani WNA
Siasat 3Second Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Family Store ke-31 di Kota Madiun
Tingkatkan Nilai Tambah Bidang Agroindustri, Kabupaten Madiun Siap Jadi Sentral Kopi dan Coklat
Uji Kesiapan Operasional, Lanud Iswahjudi Gelar Latihan Elang Gesit
Jamin Kebutuhan Pupuk Petani, Petrokimia Gresik Alokasikan 15 Ribu Ton Pupuk Non Subsidi dan Seragamkan Harga Jual
Melalui Dana Desa, Teguhan Fokus Infrastruktur Jalan

Berita Terkait

Selasa, 4 Mei 2021 - 14:04 WIB

Di Madiun, Penyekatan Pemudik Dilakukan Di Tiga Titik Berikut Ini

Sabtu, 1 Mei 2021 - 21:17 WIB

Urus Izin Tinggal Makin Mudah, Ada Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Inovasi Terbaru Kantor Imigrasi Madiun

Sabtu, 1 Mei 2021 - 20:59 WIB

Luncurkan Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Petugas Kantor Imigrasi Madiun Jemput Bola Layani WNA

Minggu, 28 Maret 2021 - 09:52 WIB

Siasat 3Second Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Family Store ke-31 di Kota Madiun

Kamis, 25 Maret 2021 - 09:32 WIB

Tingkatkan Nilai Tambah Bidang Agroindustri, Kabupaten Madiun Siap Jadi Sentral Kopi dan Coklat

Senin, 22 Maret 2021 - 09:03 WIB

Uji Kesiapan Operasional, Lanud Iswahjudi Gelar Latihan Elang Gesit

Rabu, 17 Maret 2021 - 19:43 WIB

Jamin Kebutuhan Pupuk Petani, Petrokimia Gresik Alokasikan 15 Ribu Ton Pupuk Non Subsidi dan Seragamkan Harga Jual

Kamis, 4 Maret 2021 - 19:56 WIB

Melalui Dana Desa, Teguhan Fokus Infrastruktur Jalan

Berita Terbaru