NGAWI. Pandemi virus corona (Covid-19) eskalasinya terus meningkat secara nasional, korban pun terus berjatuhan. Sampai di level bawah pun birokrasi pemerintahan dibuat kelabakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang makin mengganas tersebut.
Tidak menutup pihak desa melakukan langkah strategis menutup peluang penyebaran virus corona sesuai arahan pemerintah baik daerah maupun pusat. Sejalan kebijakan itu, salah satu desa di Ngawi terpantau cukup getol memerangi Covid-19.
Iya, salah satunya di Desa Sirigan, Kecamatan Paron setelah membentuk Satgas dan Posko Covid-19 langsung tancap gas memberikan jaminan proteksi kepada warganya. Informasi yang dihimpun dari Suyanto Kepala Desa (Kades) Sirigan pihaknya all out memerangi sebaran virus corona.
“Penyemprotan disinfektan secara rutin kita lakukan melibatkan para relawan dari satuan tugas desa yang sudah terbentuk. Selain itu memberikan edukasi dengan melakukan sosialisasi aktif tentang tingkat bahayanya virus corona ini,” terang Suyanto Kades Sirigan, Sabtu, (11/4).
Sebutnya, sekitar 60 personel Satgas Covid-19 Desa Sirigan secara bergilir melakukan langkah preventif kepada warga dan lingkungan di tiga dusun yang ada. Mereka memberikan motivasi agar setiap warga untuk tidak panik menghadapi pandemi virus corona.
Caranya, memberikan arahan untuk semua warga memakai masker maupun kebiasaan hidup sehat dengan cuci tangan setiap saat. Pun, Suyanto selaku kepala desa mengawali dengan terjun langsung penyemprotan disinfektan ke semua wilayah di desanya.
“Kita jangan saling menunggu harus terjun langsung demi warga. Selain itu mendukung sepenuhnya pemerintah daerah dalam memberantas penyebaran wabah Covid-19 ini jangan sampai kita lengah,” ucapnya.
Bebernya lagi, sebagai antisipasi dini Satgas Covid-19 Desa Sirigan memantau setiap pemudik yang kembali ke kampung halamanya. Disarankan, setiap perantau yang datang harus mengisolasi diri mereka secara mandiri selama 14 hari mengingat statusnya Orang Dalam Resiko (ODR).
“Kita wajib waspada apalagi perantau dari daerah zona merah sebaran virus corona wajib dipantau terus menerus termasuk kondisi kesehatanya. Jangan sampai mereka pulang membawa virus petaka itu,” pungkas Suyanto. (pr)