Pacitan, Lintas 7.Net – Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) adalah pilar utama ekonomi nasional. Di Kabupaten Pacitan sendiri UMKM berkembang sangat pesat. Sampai saat ini, jumlah UMKM di Kabupaten Pacitan sudah mencapai 22 ribu.
Perkembangan jumlah UMKM ini ternyata tidak serta merta diikuti dengan perkembangan secara kualitas. Untuk mendorong perkembangan itu, maka Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Dinas Koperasi Kabupaten Pacitan mengadakan Temu Mitra KUMKM se Kabupaten Pacitan yang digelar di Parai Beach Resort Telengria, Selasa (5/3/2019)
Eny Setyowati Kepala Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan mengatakan, Tujuan temu mitra KUMKM untuk berperan meningkatkan kwalitas produk agar bisa masuk ke pasar internasional. akan tetapi kita lihat modulnya terlebih dahulu “bagaimana kemasan dan rasa hasil produksi tersebut” maka kita masuk internal dahulu, seperti masalah model kemasan packingnya dan hasil produksi serta pemasaran produk.
“Temu mitra ini menjadi solusi bagi KUMKM untuk bermitra dengan pengusaha besar untuk mendapatkan akses pasar. Kami Dinas Koperasi dan UMKM bersama Kementerian Koperasi dan UMKM memfasilitasinya dengan mendatangkan beberapa para pengusaha besar untuk menjalin mitra, untuk itu semua kita harus mempersiapkan Standart Operation Prosedur (SOP), maka harus dipersiapkan secara internal dahulu lantas bagaimana kita meningkatkan ke akses pasarnya,” ungkap Eny Setyowati dalam temu mitra hari ini.
Ia menambahkan, untuk mempermudah akses pasar dan permodalannya, kini UMKM juga mendapatkan kemudahan dalam pengurusan izin usaha. Pasalnya, kini izin usaha sudah bisa difasilitasi melalui Kecamatan masing-masing daerah. Ini diyakini akan memberikan kemudahan bagi pengusaha untuk mendapatkan izin, agar bisa mengajukan permodalan kepada perbankan atau pihak lainnya,” tambah nya.
Berbagai upaya strategis tentunya juga sudah dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM untuk memperkuat dan mempercepat perkembangan UMKM di Pacitan, baik melalui perizinan yang sudah dipermudah hingga mengadakan pelatihan serta pendampingan terkait masalah kualitas kemasan yang diikuti oleh 50 UMKM Pacitan ” gula jawa dan empon-empon ” kemitraan ini memberikan banyak manfaat yang akan didapatkan oleh para UMKM,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Ratih Indarwati, SH, Kepala Bidang pemantauan UMKM Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengatakan, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM, Kementerian Koperasi dan UMKM sudah melakukan berbagai upaya seperti penguatan kelembagaan, dengan mempertemukan antara pelaku usaha dan importir dalam bermitra.
Selanjutnya, di era MEA 2019 ini pengembangan yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM adalah meningkatkan kwalitas serta kwantitas hasil produksi para pelaku usaha kecil dan besar untuk bisa menembus pangsa pasar internasional dan mempunyai daya saing,” jelas Ratih Indarwati.
Ia Juga berharap, setelah ada pertemuan ini, diharapkan adanya perjanjian kerja sama atau kemitraan pelaku usaha kecil maupun besar. Sedangkan untuk pendampingan usaha seperti “gula jawa dan empon-empon, saat ini sudah memiliki Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang menjadi pusat konsultasi SDM, pemasaran dan pengembangan produk,” ujarnya. (Bc)