Menu

Mode Gelap
Jaga Kesehatan Lansia, Ini Yang Dilakukan Pemdes Bukur Asyik Nongkrong di Warung Saat Jam Sekolah, Belasan Pelajar di Madiun Terjaring Razia Satpol PP BST 2023 Lebih Singkat, Cepat dan Tepat Sasaran Operasi Zebra Semeru 2023 Resmi Digelar Mulai Hari Ini  Meriahnya Puncak Peringatan HUT ke 78 RI di Desa Tulung

Features · 9 Agu 2022 20:40 WIB ·

Kolaborasi Penari Bujang Ganong dan Sufi Pecahkan Rekor Muri


 Kolaborasi tari sufi dan bujang ganong pecahkan rekor MURI. (Foto : Raden Lintas7.net). Perbesar

Kolaborasi tari sufi dan bujang ganong pecahkan rekor MURI. (Foto : Raden Lintas7.net).

LINTAS7.NET, PONOROGO- Kabupaten Ponorogo kembali menorehkan namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI). Ini setelah 2022 penari bujang ganong yang berkolaborasi dengan penari sufi berhasil memecahkan rekor dunia indonesia untuk pagelaran penari bujang ganong terbanyak Selasa (9/8) sore.

“Tari bujang ganong dan tari sufi tercatat di muri dengan nomor 10.648,” ujar Sri Widayati, perwakilan MURI.

Pemecahan rekor MURI yang digelar di Jalan Hos Cokroaminoto dan Jalan Jendral Sudirman, Ponorogo ini melibatkan 1.922 penari bujang ganong yang merupakan siswa SMP dan SD serta 100 penari Sufi.

Pertunjukan seni tari ribuan pelajar ini turut mengundang perhatian masyarakat. Bahkan mereka rela menunggu berjam jam demi melihat pementasan tarian yang dilakukan secara masal.

Peserta tari bujang ganong mengaku senang dan bangga bisa mengikuti pemecahan rekor MURI. Selain karena hobi dengan tari bujang ganong, mereka juga ikut melestarikan kesenian asli Ponorogo yang kini sudah mendunia.

“Biar keren ganongannya, tiap gerakannya kan butuh ketrampilan jadi perlu latihan rutin di sekolah maupun di tempat sanggar seni reog,” kata Reza Putra Ardani.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengaku sengaja menggelar dua tarian ini secara bersama sama untuk menunjukan jika Ponorogo merupakan kota budaya dan kota santri.

“Ini seni sufi, ganongan itu bagaimana dia beratraksi lincah kayak begitu tapi ditutup pakai topeng, tidak mau diketahui siapa yang menari itu sufi, artinya ikhlas. Sufi juga begitu berputar begitu tidak mabuk, kami ingin memberikan pesan bahwa Ponorogo ini kota budaya dan santri maka kita lambangkan sufi dan ganongan kita jadikan satu,” tutur Sugiri.

Pemecahan rekor MURI ini sekaligus jadi kado di hari ulang tahun Kabupaten Ponorogo ke 256 tahun. (Adv/Ct/Red).

 

Artikel ini telah dibaca 433 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Naff dan D’Masiv Meriahkan Festival Literasi Digital di Ponorogo

3 September 2023 - 23:27 WIB

Siapkan Bonus, Bupati Ponorogo Target 15 Emas di Porprov Jatim 2023

1 September 2023 - 19:16 WIB

Band Noah Meriahkan HUT Ponorogo, Ekonomi Tumbuh Pesat

15 Agustus 2023 - 23:28 WIB

Museum dan Galeri Seni SBY-Ani Diresmikan 17 Agustus 2023 Akan Dihadiri 800 Tamu Undangan

12 Agustus 2023 - 18:00 WIB

Momen Hari Jadi Ponorogo, Bupati Target PAD Tahun Depan Tembus 1 Triliun

11 Agustus 2023 - 21:50 WIB

Pelestarian Budaya, 320 Dadak Merak Meriahkan Tari Kolosal Reog Ponorogo

10 Agustus 2023 - 21:28 WIB

Trending di Daerah