PONOROGO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terus berupaya untuk menekan angka kecurangan saat pemilihan umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 April mendatang terus mengadakan sosialisasi pencoblosan untuk penyandang difabel tuna netra.
“Selain memberikan pengarahan kepada penyandang tuna netra, pihak KPU juga memberikan surat khusus yakni surat suara braile,”ujar Teguh Wiyono Komisioner KPU Ponorogo.
Dijelaskan pula, selain tata cara melakukan pencoblosan dua puluh penyandang disabilitas khususnya tuna netra di panti asuhan ini juga diberikan template untuk mempermudah penyandang tuna netra mencoblos surat suara.
“Namun sayang, surat suara khusus penyandang disabilitas ini tidak untuk semua surat suara. yakni hanya surat suara untuk presiden dan DPD,”kata teguh.Rabu,(27/02/2019).
Masih kata Teguh, sementara surat suara untuk DPRI – RI, DPR propinsi dan DPRD tidak disertai dengan template, sehingga penyandang disabilitas masih kebingungan, termasuk membutuhkan pendampingan.
“Keluhan terkait dengan beberapa kasus perlakuan yang kurang menyenangkan bagi pemilih tuna netra tentu akan segera kami tindak lanjuti, dalam rekruitmen KPPS ini kita tekankan ulang untuk menyamakan perlakuan, bahkan pemberian perlakuan khusus terhadap penyandang disabilitas,”paparnya.
Dalam hal ini para penyandang disabilitas juga berharap diperbolehkannya pendamping dari keluarga, agar penyandang disabilitas tidak tertipu dan bisa memberikan hak pilihnya tanpa ada paksaan.
Sumani penyandang disabilitas tuna netra berharap untuk pemilihan nanti ada template diadakan semua.”Kalau sebelumnya dulu waktu nyoblos yang pihak panitia, jadi saya nggak nyaman,”ungkap Sumani.
“Jadi keyakinan kita untuk memilih itu lebih yakin, karena kalau didampingi kita juga nggak tahu yang mana yang akan dicobloskan,”ucapnya.
Sementara itu, untuk menyikapi keluhan dari penyandang tuna netra KPU berharap kepada petugas di TPS untuk memberikan perlakuan khusus bagi penyandag disabilitas yang datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilih. Termasuk mendahulukan penyandang disabilitas. (Cahyo)