LINTAS7.NET, PACITAN – Ratusan masyarakat Kabupaten Pacitan jadi korban money ponzi berkedok aplikasi penghasil uang dolar. Mereka mengaku menjadi korban dan merugi besar. Deposit uang yang mereka setorkan dengan harapan untung berkali lipat, berakhir buntung. Ada yang rugi jutaan, hingga belasan juta rupiah.
Salah satu pengguna aplikasi yang enggan disebutkan namanya mengaku, mengenal aplikasi bernama Simonida Media sejak awal tahun 2023. Ia tertarik dengan iming-iming penghasilan ratusan ribu hingga jutaan rupiah tiap hari, dengan hanya memencet tombol like dan subscribe pada konten media sosial yang disediakan aplikasi.
Untuk memperoleh cuan itu, ia diminta deposit dana sekitar 1000 dolar US atau setara 15 juta rupiah (tergantung nilai tukar). Awalnya, ia berhasil memperoleh penghasilan, namun sebelum modal deposit yang ia setorkan nilainya kembali, penghasilan dolar dari aplikasi tiba-tiba tidak bisa dicairkan.
“Biasanya dalam 24 jam, dolar itu di transfer ke rekening exchange(rekening tukar mata uang), tapi ini tidak di transfer dan akhirnya scam,” katanya.
Lebih buntung saat dirinya nekat membeli kendaraan roda 4 melalui sistem kredit, dengan harapan angsurannya bisa ditutup lewat penghasilan dari aplikasi tersebut. Kini ia kebingungan untuk melunasi kredit mobil yang jumlahnya puluhan juta.
”Ini saya bingung harus bagaimana. Angsuranya hampir 20 juta, apes” jelasnya.
Sejak awal, masuknya aplikasi ini ke Pacitan menimbulkan kontroversi. Namun agaknya, para pemain ponzi tidak peduli nasib para anggota yang berhasil ia rekrut. Malah, sosialiasi digencarkan dengan menggelar seminar, pembangunan kantor cabang hingga pemasangan reklame di titik jalan strategis. Kini masyarakat yang menjadi korban aplikasi tersebut tak bisa berbuat banyak. Mereka belum berencana melaporkan kasus dugaan penipuan Money Ponzy itu ke kepolisian.