LINTAS7.NET, PACITAN- Kasus leptospirosis merebak di wilayah Nawangan, Pacitan. Bahkan, 3 orang warga yang terinfeksi bakteri leptospira dilaporkan meninggal dunia.
“Laporan yang kami terima itu ada 7 warga yang terinveksi dirawat di Puskesmas. Kemudian ada yang dirujuk ke Pacitan (RSUD dr. Darsono) sempat dirawat tapi setelah itu meninggal,” kata Sukarwan, Camat Nawangan Jum’at (24/2) petang.
Atas temuan kasus ini lanjut Karwan, pemerintah melakukan berbagai langkah penanganan penyebaran leptospirosis. Mulai dari identifikasi awal, sosialisasi hingga pengambilan sampel penderita leptospirosis.
Hasil penyelidikan epidemiologi menyebut penderita yang meninggal memiliki luka pada kakinya. Diduga mereka terinfeksi bakteri leptospira saat beraktivitas di sawah.
“Permasalahannya dipicu oleh masyarakat yang bertani di sawah itu tidak bersepatu karena mungkin kaki mereka luka. Apalagi, saat itu musim panen,’’ terangnya.
Sukarwan menambahkan pihak dinas kesehatan (dinkes) bersama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya telah pekan lalu telah ke Nawangan.
“Selama tiga hari, mereka mengambil sampel para penderita leptospirosis. Hasilnya belum ada. Masih ada kajian,’’ tegasnya.
Berdasarkan hasil pencermatan di lapangan diketahui bahwa tingkat populasi tertinggi tikus ada di Desa Mujing. Sementara korban meninggal merupakan seorang warga Desa Mujing dan dua warga Desa Gondang. (Ris/red).