MAGETAN – Merasa dicurangi aplikator, sekitar 50 driver ojek online (Ojol) berunjuk rasa di depan kantor Bupati Magetan, Selasa (19/3/2019) pagi.
Unjuk rasa bertajuk ”Aksi Solidaritas 19 Maret” tersebut dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 11.00 WIB. Sebelum sampai di kantor Bupati, para pengunjuk rasa berjalan kaki dari basecamp driver ojek online di Candirejo menuju Kantor Bupati Magetan.
Beberapa tuntutan yang ditujukan untuk aplikator antara lain : Naikkan tarif dan perbaiki skema insentif, stop perekrutan driver baru, open suspen dan transparansi suspen, kebebasan memilih bernaung (vendor/individu), perbaiki sistem menajemen aplikasi, transparansi perjanjian kemitraan, hilangkan order prioritas, jarak jemput zona merah, dan legalitas ojek online di Magetan.
“Aksi ini kami lakukan sebagai wujud protes kami sebagai driver Ojol merasa banyak dirugikan oleh aplikator, tadi sudah ketemu kepala dinas perhubungan dan beliau sudah berkenan memfasilitasi juga memediasi dengan pihak aplikator,” kata Koordinator aksi, Handreas Novianto.
Di kantor Bupati Magetan, massa pengunjuk rasa diterima oleh Sekda Kabupaten Magetan dan Kepala Dinas Perhubungan Magetan. Sekitar satu jam, perwakilan driver ojek online bertemu dengan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Magetan, Joko Trihono.
Joko mengaku menerima aspirasi para driver Ojol dan berjanji akan memfasilitasi keluhan yang telah disampaikan oleh driver Ojol.
“Kami terima aspirasi rekan-rekan driver ojek online dan akan kami bantu memfasilitasi ke aplikator tentang keluhan para driver ojek online,” ujar Joko Trihono.
Sementara, aksi serupa juga digelar di beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur. Sedangkan unjuk rasa yang lebih besar dipusatkan di kantor Gubernur Jawa timur. (ant)