LINTAS7.NET,PACITAN- Proses Pemilihan Bupati Wakil Bupati Pacitan tampak makin menghangat. Beragam upaya dilakukan untuk meraih simpati para pemilih. Bahkan, upaya untuk mempermalukan Presiden Republik Indonesia ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono di kampung halaman Pacitan nyata adanya.
Padahal, SBY telah menorehkan jejak emas atas kemajuan Pacitan. Peran besar SBY, telah mampu mengubah tatanan pembangunan, ekonomi dan status sosial masyarakat di kota berjuluk 1001 gua.
Bukti cinta SBY untuk masyarakat kota berjuluk 1001 pun masih terlihat sampai hari ini.
Adanya upaya mendistorsi jasa-jasa SBY itu ditengarai memantik reaksi publik. Warga diyakini terdorong untuk menyampaikan rasa terima kasih pada SBY melalui baliho yang saat ini bertebaran di seluruh penjuru Pacitan.
Direktur Eksekutif Indonesian Training Research Consulting and Technology, Mulyadi menyebut upaya menghapus sejarah tokoh kebanggaan Pacitan demi memuluskan syahwat kekuasaan sangat tidak tepat.
“Pertama sejarah emas Pak SBY di Pacitan tidak boleh hilang. Karya besar Pak SBY itu adalah fakta yang harus diketahui semua orang dan lintas generasi sekalipun harus mengetahuinya. Karena kita tidak akan pernah tau dimana tempat Pacitan saat ini tanpa SBY,” tutur Mulyadi saat berbincang dengan awak media pada Senin (2/11) siang.
Menghargai jasa SBY kata Mulyadi merupakan pilihan sikap yang tak bisa ditawar bagi masyarakat Pacitan. Menurutnya, akan butuh waktu yang tak singkat untuk bisa mengulang sejarah SBY. Pun tidak ada cara untuk membalas jasa SBY untuk Pacitan.
“Pada kesempatan dan situasi apapun kita sebagai masyarakat Pacitan sepantasnya mengingat jasa besar Pak SBY. Karena tidak mungkin bisa membalas semua cinta SBY untuk masyarakat Pacitan. Saya berkeyakinan sejarah Pak SBY akan sulit disamai oleh siapapun dalam waktu dekat,” ujar pria yang juga Ketua Organisasi Pemuda terbesar di Pacitan. (IS)