NGAWI – Sadisnya pembacokan terhadap Susanti, seorang ibu rumah tangga usia 30 tahun hingga tewas yang terjadi di Dusun Jatisari, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi pada Senin (25/3/2019) menyisakan sederet kisah.
Wahyudin (35) tetangga sekaligus kerabat korban mengatakan, sebenarnya pelaku yang masih misterius itu sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban sejak dua hari lalu. Tepatnya pada Sabtu malam, (23/3/2019), sekitar pukul 20.30 WIB. Pelaku yang sudah diketahui ciri-cirinya tersebut berusaha masuk ke rumah korban.
“Sebenarnya pembunuhan itu hampir terjadi sejak dua hari lalu. Saat itu pelaku yang memakai cadar berhasil masuk rumah melalui pintu dapur bagian belakang. Namun aksi pelaku diketahui oleh anak pertama korban lalu pelaku ini sembunyi di belakang perkakas dapur lalu melarikan diri,” terang Wahyudin, Selasa (26/3/2019).
Pelaku pembacokan yang masih misterius itu diduga kuat berjenis kelamin laki-laki dan merupakan tetangga desanya. Bahkan, diduga antara korban dengan terduga pelaku berhubungan baik dan saling kenal termasuk dengan keluarga besar korban. Hanya saja beber Wahyudin, dirinya tidak mengetahui sama sekali motif maupun latar belakang dari pembunuhan sadis itu.
“Kalau kecurigaan memang ada terhadap siapa pelaku ini. Kalau bisa diduga masih tetangga desa dengan korban hanya saja bukan kerabat melainkan orang lain,” jelasnya.
Sambungnya, pembunuhan itu benar-benar terjadi di hadapan anak sulung korban yang masih berusia 10 tahun. Saat itu, korban bersama anaknya lagi tiduran di depan televisi dan kemungkinan pelaku dengan memakai cadar berhasil masuk rumah tanpa diketahui korban maupun anggota keluarga lainnya.
Diwaktu bersamaan, Ikhwan suami korban posisinya tidak berada di rumah. Setelah diyakini kondisi rumah sepi, pelaku langsung membacok tubuh korban berkali-kali dengan senjata tajam.
Akibatnya Susanti mengalami luka bacok serius di bagian wajah, leher bagian belakang, dada dan sebagian lagi di perut.
“Pas kejadian itu sempat didengar mertuanya ada suara gaduh dikira korban lagi bertengkar dengan suaminya. Ternyata ada suaranya anaknya yang minta tolong langsung saja pintu didobrak dan menemukan Susanti sudah bersimbah darah,” ungkap Wahyudin.
Pasca kejadian korban langsung dilarikan ke UGD Puskesmas Walikukun namun kondisinya makin kritis saat itu juga dirujuk lagi ke IGD RSUD dr Soeroto Ngawi. Dalam perawatan inilah akhirnya nyawa Susanti tidak tertolong meskipun tim medis sudah berusaha menyelamatkannya.
Hingga Selasa, (26/3/2019) pukul 11.30 WIB, jenazah korban masih berada di kamar mayat RSUD dr. Soeroto, Ngawi. “Ini masih menunggu hasil visum dari polisi sehingga jenazah belum bisa dibawa pulang untuk dimakamkan,” pungkas Wahyudin. (eni/ant)