Menu

Mode Gelap
Jaga Kesehatan Lansia, Ini Yang Dilakukan Pemdes Bukur Asyik Nongkrong di Warung Saat Jam Sekolah, Belasan Pelajar di Madiun Terjaring Razia Satpol PP BST 2023 Lebih Singkat, Cepat dan Tepat Sasaran Operasi Zebra Semeru 2023 Resmi Digelar Mulai Hari Ini  Meriahnya Puncak Peringatan HUT ke 78 RI di Desa Tulung

Daerah · 10 Agu 2023 21:28 WIB ·

Pelestarian Budaya, 320 Dadak Merak Meriahkan Tari Kolosal Reog Ponorogo


 Atraksi ribuan penari Jathil meriahkan pagelaran 320 reog obyok Ponorogo. (Foto : Istimewa). Perbesar

Atraksi ribuan penari Jathil meriahkan pagelaran 320 reog obyok Ponorogo. (Foto : Istimewa).

LINTAS7.NET, PONOROGO- Demi melestarikan kesenian reog, ratusan seniman reog obyok menggelar tari kolosal reog Ponorogo di alun-alun setempat pada Kamis (10/8) sore. Selain pelestarian budaya, kegiatan ini juga menggerakkan ekonomi masyarakat.

Berbeda dengan kesenian reog festival, kesenian reog obyok rata-rata tampil tanpa menggunakan sosok klono sewandono dan warok dalam pementasan kesenian atau hanya melibatkan penari kuda atau jathil, bujang ganong serta dadak merak.

Dalam pagelaran seni ini, turut ditampilkan 320 dadak merak yang berasal dari 21 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Ponorogo. Tak hanya orang tua, pemain tari topeng terbesar se dunia ini juga melibatkan remaja dan anak anak.

Para seniman berharap dengan pementasan ini, kesenian reog Ponorogo terus dicintai dan diminati generasi muda. Sehingga nantinya kesenian ini tidak hilang maupun di klaim negara lain.

“Reog adalah simbol keagungan desa atau kelurahan, jadi tujuannya itu untuk mempererat seniman-seniman reog yang ada di Ponorogo dan luar Ponorogo,” kata Hari Purnomo, salah satu seniman reog Ponorogo.

Selain ajang pemersatu, pagelaran 320 reog ini mampu menarik wisatawan, baik lokal maupun wisatawan mancanegara. Dengan begitu terjadi perputaran ekonomi dan membuka peluang ekonomi masyarakat kecil.

“Biar ponorogo semakin banyak event, semakin banyak orang yang datang semakin banyak pengungkit ekonomi dan semakin banyak UMKM tentu akan semakin bagus,” kata Bupati Giri Sancoko.

Meski tidak diakui dalam festival, namun pemerintah daerah akan mewadahi dengan cara menggelar pementasan serupa setiap tahunnya. Yakni, ketika peringatan hari jadi Kabupaten Ponorogo. Sehingga reog obyok nantinya tidak hilang. Sebab, kesenian ini kini hanya dimainkan di acara tertentu. (adv/ct).

 

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Naff dan D’Masiv Meriahkan Festival Literasi Digital di Ponorogo

3 September 2023 - 23:27 WIB

Turnamen Bola Voli AHY #2 Disambut Antusias Masyarakat

3 September 2023 - 18:17 WIB

Siapkan Bonus, Bupati Ponorogo Target 15 Emas di Porprov Jatim 2023

1 September 2023 - 19:16 WIB

Badan Siber Ansor Pacitan Meminta Kepolisian Mengusut Tuntas Penista Nabi

20 Agustus 2023 - 07:24 WIB

Museum dan Galeri Seni SBY-ANI Jadi Kado Spesial HUT ke-78 Kemerdekaan RI

17 Agustus 2023 - 21:19 WIB

Band Noah Meriahkan HUT Ponorogo, Ekonomi Tumbuh Pesat

15 Agustus 2023 - 23:28 WIB

Trending di Headline