NGAWI. Benang merah peristiwa pembunuhan dengan korban Susanti ibu rumah tangga 30 tahun di Dusun Jatisari, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi yang terjadi Senin kemarin, (25/03/2019), sekitar pukul 11.12 WIB mulai terungkap.
Menyusul ada temuan mayat berjenis kelamin laki-laki di sekitar rel kereta api (KA) masuk Dusun Ngrancang, Desa/Kecamatan Mantingan, Ngawi sekitar pukul 06.30 WIB, Rabu, (27/03/2019). Kabar yang berhembus dari berbagai sumber untuk sementara mayat pria yang belum diketahui identitasnya itu diduga merupakan pelaku pembunuhan terhadap Susanti.
“Iya pagi tadi ada laporan melalui pesan WhatsApps petugas PJKA menemukan mayat di sekitar rel kereta api. Hanya saja identitas korban masih kita lidik lebih jauh termasuk visum. Dan mayatnya langsung dievakuasi kamar mayat RSUD dr. Soeroto Ngawi,” terang Kapolsek Mantingan AKP Suparno, Rabu, (27/03/2019).
Di lain sisi saksi mata di sekitar lokasi kejadian mengatakan, posisi kepala korban berada di celah rel kereta api. Sedangkan tubuhnya berada tidak jauh dari lokasi kepala atau berjarak beberapa meter dari rel kereta api.
“Kemungkinan korban yang masih misterius itu bunuh diri sengaja menabrakan diri dengan kereta api. Sebelum kereta lewat bisa jadi korban itu posisinya terlentang dan lehernya tepat berada di atas rel,” ujar saksi mata.
Terkait kejadian tersebut, Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Indra Najib belum bisa membenarkan kabar yang beredar. Hanya saja pihaknya masih mengumpulkan sejumlah barang bukti maupun keterangan dari berbagai pihak. Dengan demikian temuan mayat diatas rel kereta api itu belum bisa dikaitkan dengan peristiwa pembunuhan dengan korban Susanti.
“Masih mengumpulkan barang bukti yang ada. Semuanya masih kita proses lebih lanjut untuk segera mengungkap peristiwa itu,” jelas AKP Indra Najib.
Sementara info dari sekitar kamar mayat RSUD dr. Soeroto Ngawi ada saksi mata meyakini jika mayat itu atas nama Wakidi pria 40 tahun beralamatkan Dusun Jenak, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi. Sayangnya, saksi itu pun enggan dikonfirmasi lebih lanjut. (eni*)