LINTAS7.NET, PACITAN-Penyekatan dan pembatasan kendaraan di perbatasan nampaknya tak berpengaruh akan pariwisata Pacitan. Pasalnya, meski akses antar daerah itu ditutup 6 hingga 17 Mei mendatang, namun pemkab memutuskan tetap membuka objek wisata daerah.
Setidaknya, menampung animo masyarakat lokal menikmati waktu libur lebaran
mendatang. Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menilai kebutuhan akan wisata telah menjadi salah satu hal mendasar masyarakat Pacitan. Pun, mayoritas ekonomi ditopang akan sektor pelancongan itu.
Alhasil, penutupan kawasan bakal mencekik para pelaku wisata, mulai pedagang di kawasan
hingga penyedia jasa seperti ojek dan pemilik restoran dan oleh-oleh.
“Karena kebutuhannya untuk kita sendiri, untuk masyarakat Pacitan, jadi yang berkeinginan wisata silahkan,” paparnya.
Disingung nasib wisatawan luar daerah, Mas Aji sapaan akrabnya, mengungkapkan tak ada
perbedaan baik wisatawan lokal pun luar daerah. Mereka diijinkan memasuki kawasan wisata selama mengikuti aturan protokol kesehatan (prokes).
Namun, khusus akses perbatasan pihaknya emoh mengamibil resiko. Pun, memilih mengikuti aturan yang berlaku, seperti larangan perpindahan penduduk itu.
“Tapi kalau persyaratan kesehatannya bisa terpenuhi monggo, tapi kalau masalah perbatasan kita anut aturan yang ada,” terangnya.
Mas Aji menambahkan pihaknya luwes akan pembukaan pariwisata itu. Pun menerima masukan baik dari satgas daerah, pun petugas keamanan setempat. Termasuk rencana penambahan posko di saban objek wisata antisipasi adanya pelanggaran prokes. Hingga anulir kebijakan seumpama ada aturan larangan dari pemerintah pusat.
Namun, sementara pihaknya memastikan bakal tetap membuka destinasi tersebut menyambut wisatawan berdatangan.
“Siapapun tidak pengen korona ini berkembang, tapi dilain sisi masyarakat khususnya pedagang di wisata sangat membutuhkan ekonomi tumbuh,” pungkas Aji. (SDN/IS/red)