Menu

Mode Gelap
Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli Musrenbang, Lima Sektor Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Madiun 2024 Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat  Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas Pertimbangan Masa Depan, Kasus Pencurian Karburator di Mapolres Madiun Sepakat Selesai dengan Diversi 

Ponorogo · 28 Feb 2023 21:57 WIB ·

Polisi Salurkan Sembako dan Trauma Healing Korban Tanah Gerak


 Polisi beri motivasi korban tanah gerak di tempat pengungsian. (Foto : Raden Lintas7.net). Perbesar

Polisi beri motivasi korban tanah gerak di tempat pengungsian. (Foto : Raden Lintas7.net).

LINTAS7.NET, PONOROGO- Puluhan personil Polres Ponorogo mendatangi pos pengungsian bencana tanah gerak yang ada di bekas kantor Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo pada Selasa (28/2) siang.

Tak hanya memberikan bantuan pangan, pakaian dan selimut polisi juga mengadakan trauma healing kepada 139 pengungsi. Utamanya untuk wanita usia dewasa serta anak anak yang saat ini terpaksa putus sekolah dan berada di pengungsian.

Pada momen ini, sejumlah pengungsi sempat menangis dan mencurahkan isi hati mereka kepada polisi. Selama tiga hari di pengungsian, mereka masih mengingat kondisi tempat tinggal mereka yang kini sudah tidak bisa lagi ditempati akibat bencana tanah gerak.

Pun beberapa perabotan rumah pun masih banyak yang tertinggal dilokasi demi bisa menyelamatkan diri.

Sedih pak, karena tempat tinggal kena bencana kayak gini. Kalau rumah dibawah itu masih baik pak, cuman yang diatas sudah hancur semua, retak parah sudah tidak bisa ditempati banyak yang roboh,” ujar Sumi, korban tanah gerak di pengungsian.

Sementara keceriaan anak-anak di pengungsian kembali pecah setelah tim trauma healing dari polres mengajak anak anak menari dan bernyanyi bersama-sama.

Polisi berharap trauma healing ini bisa sedikit menghapus kesedihan pengungsi. Termasuk mengembalikan semangat hidup pengungsi dan mau beraktifitas seperti sediakala tanpa harus mengingat kampung halaman.

“Memberikan bantuan dalam bentuk sembako kemudian kebutuhan balita dan anak-anak kemudian yang paling penting adalah kita memberikan trauma healing kepada kelompok rentan, yaitu anak anak kemudian orang orang tua, dimana mereka saat ini masih merasa takut dengan situasi saat ini, sehingga dengan upaya kita memberikan trauma healing diharapkan mereka bisa menghadapi bencana ini dengan hati yang tidak terlalu susah,” kata Kompol Edi Suyono, Kabag Ren Polres Ponorogo.

Diketahui, 43 kk atau 139 warga lingkungan RT 01 RW 01, Dusun Sumber Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo sejak Minggu (26/2) malam lalu terpaksa mengungsi akibat bencana tanah gerak.

Bencana alam itu tak hanya merusak fasilitas umum tetapi juga merusak sedikitnya 25 rumah warga. Bahkan, saat ini retakan terus bertambah dan meluas. (Ct/Red).

 

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bupati dan Gubernur Groundbreaking Pembangunan Monumen Reog Peradaban

13 Maret 2023 - 14:38 WIB

Bupati Sugiri dan Khofifah Panen Jagung Reog 234 di Babadan

6 Maret 2023 - 20:49 WIB

Bupati Sugiri Bangga Lahir Ribuan Hafis di Ponorogo

3 Maret 2023 - 22:13 WIB

Polisi Bantu Pengosongan Rumah Terdampak Tanah Gerak

2 Maret 2023 - 10:14 WIB

Retakan Makin Parah, Pemerintah Rencanakan Relokasi

1 Maret 2023 - 21:04 WIB

Tanah Gerak Rusak 25 Rumah, Puluhan Orang Mengungsi

27 Februari 2023 - 18:29 WIB

Trending di Ponorogo