NGAWI. Gagal mencapai tujuan bisa berisiko. Termasuk misalnya gagal menjadi anggota legislatif. Sudah banyak kisah tentang calon anggota legislatif yang stres atau depresi akibat tidak terpilih untuk duduk di kursi dewan.
Apalagi jika mereka sebelumnya telah mengeluarkan banyak uang untuk kampanye dan kebutuhan lainnya. Itu sebabnya mengapa Pondok Rehabilitasi Jiwa Assyifa di Dusun Berjing, Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Ngawi menyiapkan ruang perawatan khusus untuk penanganan potensi caleg yang stres akibat kalah di Pemilu 2019.
“Jadi Assyifa ini mempersiapkan ruang khusus untuk perawatan bagi caleg yang gagal berakibat depresi. Persiapanya kita pasang kipas angin, kasur pada setiap kamarnya,” ungkap Dimas Saputra selaku Pimpinan Pondok Rehabilitasi Jiwa Assyifa, Minggu, (17/03/2019).
Menurutnya, sesuai pengalaman tahun 2009 lalu tercatat ada 5 orang caleg yang dirawat akibat stres di Assyifa. Semuanya berasal dari wilayah Jawa Tengah. Hanya saja pasca Pemilu 2014 memang tidak ada satupun caleg yang dirawat seperti pemilu sebelumnya. Meski demikian apapun alasanya ujar Dimas pihaknya tetap mempersiapkan diri.
Adapun pengobatanya semua dilakukan secara non medis atau pemakaian obat kimia. Melainkan memanfaatkan beberapa metode mulai doa, pijat atau bekam, dan terapi kegiatan baik pertanian, perikanan dan ketrampilan yang dimiliki pasien.
Diakui Dimas, selama ini memang kekurangan beberapa fasilitas perawatan yang harus dibutuhkan. Seperti ruang maupun tempat tinggal untuk menampung para pasien yang berjumlah sekitar 140 orang. Terangnya, sampai saat ini dari sekian pasien di Pondok Rehabilitasi Jiwa Assyifa ada yang dari luar daerah. (eni*)