Menu

Mode Gelap
Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli Musrenbang, Lima Sektor Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Madiun 2024 Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat  Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas Pertimbangan Masa Depan, Kasus Pencurian Karburator di Mapolres Madiun Sepakat Selesai dengan Diversi 

Pacitan · 9 Mar 2023 22:19 WIB ·

Puluhan Siswa Mangunharjo Belajar di Kelas Darurat


 Proses belajar siswa SDN Mangunharjo di balai dusun setempat. (Foto : Lintas7.net). Perbesar

Proses belajar siswa SDN Mangunharjo di balai dusun setempat. (Foto : Lintas7.net).

LINTAS7.NET, PACITAN- Puluhan Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mangunharjo terpaksa tidak bisa belajar di sekolah lantaran jembatan yang menjadi akses terdekat rusak. Mereka memilih belajar di kelas darurat yang disiapkan pihak sekolah.

Kelas darurat itu dilakukan di balai Dusun Tegal, Desa Mangunharjo. Kegiatan belajar-mengajar dilakukan dengan membentuk kelompok sesuai tingkatan kelas yaitu kelas satu sampai enam SD.

Satu guru harus memonitor seluruh siswa dari berbagai tingkatan ini, dengan membantu mereka mengerjakan tugas atau memahami materi yang diberikan wali kelasnya melalui grup di aplikasi chat.

Sutopo, guru SDN Mangunharjo mengatakan jika pihak sekolah cukup kesulitan mengatur jadwal guru untuk bergantian mengajar di kelas darurat. Apalagi jarak tempuh kelas darurat cukup jauh sekitar 5 kilometer lebih dari SDN Mangunharjo dengan medan yang sulit menjadi tantangan bagi para guru.

“Para siswa tetap harus belajar meskipun kondisi seperti ini, kalau bukan guru yang datang kesini mereka akan kesulitan juga untuk belajar sendiri hanya dengan mengerjakan tugas dari walinya,” ujar Sutopo saat mengajar di Kelas Darurat Senin (06/03).

Defahri Alfarizi salah satu murid kelas enam SD yang belajar di sekolah darurat mengatakan jika kondisi ini menyulitkannya. Pasalnya seluruh murid dengan tingkat berbeda digabung dalam satu ruangan membuat kelas tidak kondusif.

“Kalau digabung terganggu, soalnya biasanya cuman sama teman satu kelas ini sama anak kelas satu juga. Semoga segera diperbaiki biar saya bisa ke sekolah lagi,” tutur Fahri saat sedang belajar.

Pihak sekolah berharap adanya perbaikan jembatan agar proses belajar mereka tidak terganggu. Selain akses pendidikan, akses kesehatan dan ekonomi masyarakat setempat terdampak jembatan rusak.

Diketahui sebelumnya, jembatan terpanjang di Pacitan ini alami kerusakan akibat tiang penyangga miring usai tergerus aliran sungai pada Rabu (01/03) lalu. (Ris/Red).

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli

22 Maret 2023 - 09:45 WIB

Kasus Kematian Siswa SD Bubakan Dilimpahkan ke Polres Pacitan

14 Maret 2023 - 20:33 WIB

2 Hari Hilang, Warga Kembang Ditemukan Meninggal

10 Maret 2023 - 22:05 WIB

Warga Kampung Pitu Bungah, PLTS Bantuan Pemerintah Terpasang Tiap Rumah

8 Maret 2023 - 22:14 WIB

Petaka Jalan Sehat SD Bubakan, 1 Siswa Meninggal Tenggelam

7 Maret 2023 - 21:21 WIB

Jatimalang Juara Futsal Gala Desa 2023

6 Maret 2023 - 19:22 WIB

Trending di Pacitan