Menu

Mode Gelap
Wilis Fun Trail Run, Event Lari Dengan Suguhan View Alam Gunung Wilis Nan Menawan  Pembangunan Infrastruktur Jalan, Pemkab Madiun Bakal Terapkan Skema KPBU Gandeng Milenial, PT KAI Kampanyekan Kerawanan Perlintasan Sebidang Resmi Dilantik, MPC Pemuda Pancasila Kota Madiun 2023-2027 Siap Kolaborasi Dengan Pemkot Demi Kemajuan Kota Madiun Apresiasi Pelanggan, Mitsubishi Fuso Gelar Fuso Customer Gathering 2023

Pacitan · 9 Mar 2023 22:19 WIB ·

Puluhan Siswa Mangunharjo Belajar di Kelas Darurat


 Proses belajar siswa SDN Mangunharjo di balai dusun setempat. (Foto : Lintas7.net). Perbesar

Proses belajar siswa SDN Mangunharjo di balai dusun setempat. (Foto : Lintas7.net).

LINTAS7.NET, PACITAN- Puluhan Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mangunharjo terpaksa tidak bisa belajar di sekolah lantaran jembatan yang menjadi akses terdekat rusak. Mereka memilih belajar di kelas darurat yang disiapkan pihak sekolah.

Kelas darurat itu dilakukan di balai Dusun Tegal, Desa Mangunharjo. Kegiatan belajar-mengajar dilakukan dengan membentuk kelompok sesuai tingkatan kelas yaitu kelas satu sampai enam SD.

Satu guru harus memonitor seluruh siswa dari berbagai tingkatan ini, dengan membantu mereka mengerjakan tugas atau memahami materi yang diberikan wali kelasnya melalui grup di aplikasi chat.

Sutopo, guru SDN Mangunharjo mengatakan jika pihak sekolah cukup kesulitan mengatur jadwal guru untuk bergantian mengajar di kelas darurat. Apalagi jarak tempuh kelas darurat cukup jauh sekitar 5 kilometer lebih dari SDN Mangunharjo dengan medan yang sulit menjadi tantangan bagi para guru.

“Para siswa tetap harus belajar meskipun kondisi seperti ini, kalau bukan guru yang datang kesini mereka akan kesulitan juga untuk belajar sendiri hanya dengan mengerjakan tugas dari walinya,” ujar Sutopo saat mengajar di Kelas Darurat Senin (06/03).

Defahri Alfarizi salah satu murid kelas enam SD yang belajar di sekolah darurat mengatakan jika kondisi ini menyulitkannya. Pasalnya seluruh murid dengan tingkat berbeda digabung dalam satu ruangan membuat kelas tidak kondusif.

“Kalau digabung terganggu, soalnya biasanya cuman sama teman satu kelas ini sama anak kelas satu juga. Semoga segera diperbaiki biar saya bisa ke sekolah lagi,” tutur Fahri saat sedang belajar.

Pihak sekolah berharap adanya perbaikan jembatan agar proses belajar mereka tidak terganggu. Selain akses pendidikan, akses kesehatan dan ekonomi masyarakat setempat terdampak jembatan rusak.

Diketahui sebelumnya, jembatan terpanjang di Pacitan ini alami kerusakan akibat tiang penyangga miring usai tergerus aliran sungai pada Rabu (01/03) lalu. (Ris/Red).

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Insentif Ketua RT dan RW di Pacitan Naik

20 November 2023 - 14:50 WIB

Targetkan Kemiskinan Turun, Bupati Aji Minta Akselerasi Semua Pihak

20 November 2023 - 14:38 WIB

Bergeliatnya UMKM di Event Ronthek Pacitan 2023

20 November 2023 - 14:26 WIB

Meriahnya Gelaran Festival Ronthek 2023

20 November 2023 - 14:14 WIB

Menikmati Sensasi Berburu Kuliner Khas Jelang Senja di Pasar Krempyeng Pacitan

20 November 2023 - 14:03 WIB

Sejarah, SMKN Bandar Runner Up Tarkam Kemenpora

17 Oktober 2023 - 10:17 WIB

Trending di Daerah