LINTAS7.NET, PONOROGO-Satreskrim Polres Ponorogo temukan gelar rekonstruksi pembunuhan hingga pembuangan jasad pensiunan anggota TNI di tepi jalan Tol Ngawi – Solo pada Selasa (11/7). Dalam 41 reka ulang adegan yang diperagakan, polisi menemukan fakta baru jika pembunuhan ini memang sudah direncanakan oleh pelaku.
Dua tersangka masing-masing JR ( (21 thn) dan AS yang masih berumur 16 tahun melakukan reka ulang adegan pembunuhan Samiran (57 thn) warga Desa Pragak, Kecamatan Parang, Magetan.
Sedikitnya 41 adegan diperagakan kedua pelaku. mulai dari cara menghabisi korban dan membungkusnya dengan karpet serta dimasukan kedalam mobil. Adegan diawali ketika tersangka AS, terlibat cekcok dengan korban dan dilanjutkan ketika korban dalam keadaan tertidur dibekap dengan bantal dan dibantai oleh tersangka JR.
Dalam reka ulang adegan pembunuhan terungkap jika kedua pelaku telah merencanakan pembunuhan terhadap korban yang diduga dipicu kekecewaan para tersangka tentang pekerjaan yang dijanjikan korban tak kunjung diberikan. Bahkan, korban yang merupakan juragan angkringan terkesan menyepelekan keduanya.
“Kurang lebih ada 41 adegan yang sudah dilaksanakan dan nanti akan kita terus kembangkan, kalau nanti ada keterangan tambahan dari si pelaku,” kata Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko.
“Nanti dari hasil otopsi yang bisa membuktikan. Artinya banyak ceceran darah, kami belum bisa menyimpulkan, hasil otopsi nanti yang menyampaikan hal tersebut,” imbuhnya.
Sebelumnya warga Dusun Jatisari, Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, digemparkan dengan ditemukannya bercak darah yang tercecer di lantai, pintu dan dinding rumah kontrakan, saat bersamaan penghuninya juga menghilang.
Selang beberapa hari Polres Ngawi menerima laporan ditemukan mayat di underpass tol Ngawi dengan dibungkus karpet yang identik dengan karpet yang hilang dirumah kontrakan tersebut.
Polisi bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan hingga berhasil mengungkap identitas mayat hingga perburuan terhadap pelaku. Polisi berhasil menangkap keduanya di persembunyiannya di Sumatera. (ct/red).