Menu

Mode Gelap
Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli Musrenbang, Lima Sektor Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Madiun 2024 Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat  Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas Pertimbangan Masa Depan, Kasus Pencurian Karburator di Mapolres Madiun Sepakat Selesai dengan Diversi 

Daerah · 2 Jan 2023 19:23 WIB ·

Ribuan Ikan di Telaga Ngebel Mati, Diduga Akibat Letusan Belerang


 Ribuan Ikan di Telaga Ngebel Mati, Diduga Akibat Letusan Belerang Perbesar

LINTAS7.NET, PONOROGO- Fenomena meletusnya belerang di dasar telaga Ngebel, yang ada di Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel, Ponorogo Senin (2/1) pagi membuat ribuan ikan penghuni telaga mabuk hingga mati. Kematian ikan di area telaga seluas satu hektar ini pun jadi buruan warga.

Tak hanya warga sekitar, ratusan pemburu ikan menggunakan tembak atau yang biasa disebut paser mania mendatangi tepian telaga untuk berburu ikan. Baik ikan nila maupun ikan hampala, ikan penghuni telaga.

Bahkan satu ekor nila yang didapat seorang paser mania memiliki bobot mencapai 2 kg. sementara satu orang paser mania bisa mendapat ikan mulai 10 hingga puluhan ikan.

“Di telaga keluar belerang jadi ikannya mabuk semua terus kita tembak paser ini bisa dapat ikan nila ini,” kata Iksan Mandifa, salah satu pemburu ikan paser mania.

Tak hanya ikan liar, ikan yang dibudidaya di dalam keramba juga banyak yang mati hingga membusuk. Padahal ikan ini merupakan ikan yang sudah siap konsumsi dan memiliki bobot rata-rata setengah hingga 1 kg. Ini menyebabkan petani ikan merugi hingga belasan juta rupiah.

“Ini kena belerang mas fenomena alam. Biasanya satu tahun sekali fenomena alam. Ini rata-rata ikan siap konsumsi beratnya setengah sampai 1 kilo,” sambung Yusdianto, pembudidaya ikan keramba.

Pihak dinas terkait Ponorogo masih melakukan kajian atas fenomena alam ini. Penelitian dibutuhkan untuk memastikan penyebab dari menurunnya kualitas air telaga.

Ada tidak (belerang) kita cari tahu dulu penyebabnya, kita masih mau cek kualitas airnya terus nanti kita laporkan ke atasan kami. Untuk tindakan sementara ini paling tidak ikan yang masih selamat bisa diselamatkan,” ujar Nur Dianaban, petugas Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo.

Fenomena tahunan ini diyakini warga akan hilang dengan sendirinya. Setalah celah saluran gas belerang alami di dasar telaga, tertutup sendiri biasanya air kembali normal dalam tiga hingga tujuh hari kemudian. (Ct/Red).

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bupati dan Gubernur Groundbreaking Pembangunan Monumen Reog Peradaban

13 Maret 2023 - 14:38 WIB

Bupati Sugiri dan Khofifah Panen Jagung Reog 234 di Babadan

6 Maret 2023 - 20:49 WIB

Bupati Sugiri Bangga Lahir Ribuan Hafis di Ponorogo

3 Maret 2023 - 22:13 WIB

Indrata Nur Bayuaji: Anies-AHY Pasangan Ideal

2 Maret 2023 - 17:48 WIB

Polisi Bantu Pengosongan Rumah Terdampak Tanah Gerak

2 Maret 2023 - 10:14 WIB

Kabupaten Pacitan Raih Piala Adipura ke-15

1 Maret 2023 - 21:22 WIB

Trending di Daerah