LINTAS7.NET, PONOROGO- Fenomena meletusnya belerang di dasar telaga Ngebel, yang ada di Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel, Ponorogo Senin (2/1) pagi membuat ribuan ikan penghuni telaga mabuk hingga mati. Kematian ikan di area telaga seluas satu hektar ini pun jadi buruan warga.
Tak hanya warga sekitar, ratusan pemburu ikan menggunakan tembak atau yang biasa disebut paser mania mendatangi tepian telaga untuk berburu ikan. Baik ikan nila maupun ikan hampala, ikan penghuni telaga.
Bahkan satu ekor nila yang didapat seorang paser mania memiliki bobot mencapai 2 kg. sementara satu orang paser mania bisa mendapat ikan mulai 10 hingga puluhan ikan.
“Di telaga keluar belerang jadi ikannya mabuk semua terus kita tembak paser ini bisa dapat ikan nila ini,” kata Iksan Mandifa, salah satu pemburu ikan paser mania.
Tak hanya ikan liar, ikan yang dibudidaya di dalam keramba juga banyak yang mati hingga membusuk. Padahal ikan ini merupakan ikan yang sudah siap konsumsi dan memiliki bobot rata-rata setengah hingga 1 kg. Ini menyebabkan petani ikan merugi hingga belasan juta rupiah.
“Ini kena belerang mas fenomena alam. Biasanya satu tahun sekali fenomena alam. Ini rata-rata ikan siap konsumsi beratnya setengah sampai 1 kilo,” sambung Yusdianto, pembudidaya ikan keramba.
Pihak dinas terkait Ponorogo masih melakukan kajian atas fenomena alam ini. Penelitian dibutuhkan untuk memastikan penyebab dari menurunnya kualitas air telaga.
Ada tidak (belerang) kita cari tahu dulu penyebabnya, kita masih mau cek kualitas airnya terus nanti kita laporkan ke atasan kami. Untuk tindakan sementara ini paling tidak ikan yang masih selamat bisa diselamatkan,” ujar Nur Dianaban, petugas Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo.
Fenomena tahunan ini diyakini warga akan hilang dengan sendirinya. Setalah celah saluran gas belerang alami di dasar telaga, tertutup sendiri biasanya air kembali normal dalam tiga hingga tujuh hari kemudian. (Ct/Red).