Menu

Mode Gelap
Jaga Kesehatan Lansia, Ini Yang Dilakukan Pemdes Bukur Asyik Nongkrong di Warung Saat Jam Sekolah, Belasan Pelajar di Madiun Terjaring Razia Satpol PP BST 2023 Lebih Singkat, Cepat dan Tepat Sasaran Operasi Zebra Semeru 2023 Resmi Digelar Mulai Hari Ini  Meriahnya Puncak Peringatan HUT ke 78 RI di Desa Tulung

Daerah · 2 Jan 2023 19:23 WIB ·

Ribuan Ikan di Telaga Ngebel Mati, Diduga Akibat Letusan Belerang


 Ribuan Ikan di Telaga Ngebel Mati, Diduga Akibat Letusan Belerang Perbesar

LINTAS7.NET, PONOROGO- Fenomena meletusnya belerang di dasar telaga Ngebel, yang ada di Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel, Ponorogo Senin (2/1) pagi membuat ribuan ikan penghuni telaga mabuk hingga mati. Kematian ikan di area telaga seluas satu hektar ini pun jadi buruan warga.

Tak hanya warga sekitar, ratusan pemburu ikan menggunakan tembak atau yang biasa disebut paser mania mendatangi tepian telaga untuk berburu ikan. Baik ikan nila maupun ikan hampala, ikan penghuni telaga.

Bahkan satu ekor nila yang didapat seorang paser mania memiliki bobot mencapai 2 kg. sementara satu orang paser mania bisa mendapat ikan mulai 10 hingga puluhan ikan.

“Di telaga keluar belerang jadi ikannya mabuk semua terus kita tembak paser ini bisa dapat ikan nila ini,” kata Iksan Mandifa, salah satu pemburu ikan paser mania.

Tak hanya ikan liar, ikan yang dibudidaya di dalam keramba juga banyak yang mati hingga membusuk. Padahal ikan ini merupakan ikan yang sudah siap konsumsi dan memiliki bobot rata-rata setengah hingga 1 kg. Ini menyebabkan petani ikan merugi hingga belasan juta rupiah.

“Ini kena belerang mas fenomena alam. Biasanya satu tahun sekali fenomena alam. Ini rata-rata ikan siap konsumsi beratnya setengah sampai 1 kilo,” sambung Yusdianto, pembudidaya ikan keramba.

Pihak dinas terkait Ponorogo masih melakukan kajian atas fenomena alam ini. Penelitian dibutuhkan untuk memastikan penyebab dari menurunnya kualitas air telaga.

Ada tidak (belerang) kita cari tahu dulu penyebabnya, kita masih mau cek kualitas airnya terus nanti kita laporkan ke atasan kami. Untuk tindakan sementara ini paling tidak ikan yang masih selamat bisa diselamatkan,” ujar Nur Dianaban, petugas Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo.

Fenomena tahunan ini diyakini warga akan hilang dengan sendirinya. Setalah celah saluran gas belerang alami di dasar telaga, tertutup sendiri biasanya air kembali normal dalam tiga hingga tujuh hari kemudian. (Ct/Red).

Artikel ini telah dibaca 108 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Naff dan D’Masiv Meriahkan Festival Literasi Digital di Ponorogo

3 September 2023 - 23:27 WIB

Turnamen Bola Voli AHY #2 Disambut Antusias Masyarakat

3 September 2023 - 18:17 WIB

Siapkan Bonus, Bupati Ponorogo Target 15 Emas di Porprov Jatim 2023

1 September 2023 - 19:16 WIB

Band Noah Meriahkan HUT Ponorogo, Ekonomi Tumbuh Pesat

15 Agustus 2023 - 23:28 WIB

Museum dan Galeri Seni SBY-Ani Diresmikan 17 Agustus 2023 Akan Dihadiri 800 Tamu Undangan

12 Agustus 2023 - 18:00 WIB

Unggahan Pelayanan RSUD Dr. Darsono Pacitan Yang Dikeluhkan Warga di Jejaring Sosial Masih Dibanjiri Komentar Netizen

12 Agustus 2023 - 10:35 WIB

Trending di Daerah