Sentil Pemasang Spanduk, Apa Dapat Makan dari Memprovokasi?

- Jurnalis

Minggu, 21 Februari 2021 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LINTAS7.NET,PACITAN– Kabupaten Pacitan yang adem ayem mendadak riuh beberapa waktu terakhir. Salah satu pemicunya adalah bantuan keuangan khusus Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dituangkan dalam rencana hibah pembangunan museum kepresidenan SBY di Pacitan.

Meski proses perencanaan dan penganggaran bantuan sesuai aturan seperti halnya pemugaran museum Bung Karno di Blitar senilai 40 Milliar, tetapi protes tak berhenti.

Tak hanya melalui sosial media, protes juga diwujudkan dalam bentuk spanduk. Setelah spanduk di kawasan museum SBY dicopot, kini muncul spanduk di Jl Gatot Subroto, Kelurahan Ploso dan Jl. Veteran Kelurahan Pacitan.

Keberadaan spanduk bernada provokasi itu mengundang reaksi masyarakat. Salah satunya Ansori, warga Kelurahan Ploso, Pacitan. Dia menilai pemasang spanduk hanya butuh makan tak peduli masa depan Pacitan.

Baca Juga :  Akhir Tahun, Gantung Diri Sering Terjadi di Ngawi

“Kalau melihat (spanduk) ini mungkin kepentingannya bukan untuk Pacitan. Dan sangat mungkin pemasang spanduk dapat uang kalau berhasil menciptakan kegaduhan,” katanya.

Ansori meminta masyarakat makhlum. Sebab, tak menutup kemungkinan melalui spanduk itulah mereka dapat apreasiasi.

“Apresiasinya dari mana, pasti bukan rakyat Pacitan yang menginginkan kemajuan. Normalnya kota kita ini butuh pembangunan besar untuk menarik wisatawan dunia yang otomatis mendongkrak ekonomi,” tambahnya.

Pria yang berprofesi sebagai driver pribadi itu ragu pemerintah daerah akan mampu membangun icon pariwisata seperti Museum Kepresidenan SBY.

Baca Juga :  5 Bulan Kabur Pembacok Asal Pitu Ditangkap Polisi

“Uang 9 Milliar itu kalau untuk pengembangan wisata apa cukup? Coba dilihat berapa nilai investasi Pak SBY untuk pembangunan museum itu pasti ratusan milliar. Apa kalau wisatawan mancanegara mengunjungi museum, masyarakat tidak dapat manfaatnya, pasti dapat. Efek positif itu yang diabaikan pemasang spanduk,” tegas Ansori.

Ansori menyampaikan harapannya agar masyarakat tak mudah terprovokasi dengan isu yang beredar tanpa data dan fakta.

“Harusnya Pacitan diperlakukan sama dengan Blitar yang juga boleh membiayai pembangunan museum. Apalagi tujuan akhirnya sama-sama meningkatkan kunjungan wisatawan baik di Blitar maupun Pacitan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Serunya Malam Minggu di Pacitan, Alun-alun Jadi Pusat Wisata dan Hiburan Keluarga  
Aji – Gagarin Lanjutkan Kepemimpinan Pacitan, Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati 
Pengadilan Negeri Pacitan Tolak Gugatan Warga Terhadap Bupati, Sebut Cacat Formil dan Ambigu
Mentari Ocean View Tawarkan Jembatan Kaca Berlatar Teluk Menawan Pacitan
Program Destana Inklusif Diharapkan Jadi Model Pengelolaan Risiko Bencana di Pacitan
Bareng Perhutani dan Pemda, IJTI Mataraman Sedekah Oksigen di Sendang Ngiyom
Pacitan Raih Penghargaan Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi dari BRIDA Jawa Timur
Bupati Aji Terima Penghargaan Pembina Kecamatan dari Provinsi Jawa Timur

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 19:57 WIB

Serunya Malam Minggu di Pacitan, Alun-alun Jadi Pusat Wisata dan Hiburan Keluarga  

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:49 WIB

Aji – Gagarin Lanjutkan Kepemimpinan Pacitan, Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati 

Kamis, 9 Januari 2025 - 00:33 WIB

Pengadilan Negeri Pacitan Tolak Gugatan Warga Terhadap Bupati, Sebut Cacat Formil dan Ambigu

Selasa, 24 Desember 2024 - 16:11 WIB

Mentari Ocean View Tawarkan Jembatan Kaca Berlatar Teluk Menawan Pacitan

Jumat, 20 Desember 2024 - 11:05 WIB

Program Destana Inklusif Diharapkan Jadi Model Pengelolaan Risiko Bencana di Pacitan

Rabu, 11 Desember 2024 - 23:26 WIB

Pacitan Raih Penghargaan Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi dari BRIDA Jawa Timur

Rabu, 11 Desember 2024 - 22:16 WIB

Bupati Aji Terima Penghargaan Pembina Kecamatan dari Provinsi Jawa Timur

Rabu, 11 Desember 2024 - 05:33 WIB

Dinkes Pacitan Gencarkan Sosialisasi Pencegahan dan Skrining HIV/AIDS, Kasus Baru Meningkat pada 2024

Berita Terbaru