LINTAS7.NET, PACITAN- Bencana alam tanah gerak kembali mengintai masyarakat di Desa Purworejo, Pacitan. Bahkan, 3 unit rumah warga dalam kondisi tak layak huni karena rusak parah.
Salah satu rumah terdampak tanah gerak di wilayah Dusun Krajan ini adalah rumah Semen. Bangunan rumah perempuan 54 tahun ini terlihat retak pada bagian dinding dan lantai rumah.
Tanah gerak mulai tampak pada tahun 2017 lalu. Kini, rekahan tanah di sekitar tempat tinggalnya pun mencapai 12 meter dengan kedalaman 1 meter. Kondisi ini membuatnya cemas. Utamanya saat hujan turun.
“Awalnya nggak sadar. Saya tahunya baru minggu lalu kalau lantai dapur ambles karena ternyata tanah di bawahnya sudah retak semua,’’ katanya kemarin (6/12).
Semen tak memiliki pilihan lain selain bertahan di rumah yang rawan roboh. Sebab, ia tak punya tempat tinggal maupun tanah lainnya.
Secara mandiri warga menutup rekahan tanah dengan terpal dan pasir. Selain itu, warga juga menggantungkan sejumlah peralatan masak seperti panci di atap rumah sebagai penanda jika sewaktu-waktu terjadi pergerakan tanah.
“Takut sebenarnya, tapi mau bagimana lagi. Karena saya tidak punya rumah atau tanah lain untuk ditinggali,” bebernya.
Kepala Desa Purworejo Agus Prasetyo menyebut ada 16 rumah terdampak tanah gerak di wilayahnya. Yakni di Dusun Krajan dan Demeling.
“Dari retakan itu ada yang berdampak langsung pada rumah penduduk. Tapi, mereka belum bisa kami relokasi karena terkendala anggaran,” ujarnya.