LINTAS7.NET, PONOROGO- Kreativitas jadi salah satu kunci penting yang harus dimiliki pelaku usaha. Kreativitas tak sekedar menciptakan peluang usaha baru, tetapi bisa menentukan persaingan pasar.
Hal ini seperti yang dilakoni pria Ponorogo, Bahron Mustajib. Berawal dari coba-coba, warga Desa Gandu, Kecamatan Mlarak berhasil merubah tali jali atau bahan anyaman kursi jadi produk bernilai tinggi di pasar nasional.
Bahron, memproduksi aneka jenis tas anyaman berbahan tali jali. Sebuah tali yang biasanya digunakan untuk kursi anyaman atau rotan sintetis. Diproduksi secara manual, tas anyaman jali tampak indah, mengkilap, kuat dan mudah dalam perawatan.
“Ini biasanya untuk shoping bisa, pokoknya buat di luar rumah, ngopi juga nggak papa. Selain tas untuk shoping, ada untuk hajatan, souvenir hingga tempat menyimpan besek,” kata Bahron.
Hasil produksi tas anyaman tali jali ini tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal. Produk usaha rumahan ini dipasarkan ke hampir seluruh wilayah di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bali, Medan, Lampung, Riau, Makasar hingga Lombok.
“Kalau yang ini setiap minggu saya pasti kirim ke Bali, itu ya 100 set isi 4, campur isi 2 juga itu setiap minggunya untuk pelanggan satunya,’’ jelasnya.
Dalam seminggu, Bahron biasa mengirim sedikitnya 300 buah aneka tas jali. Tiap satu tas anyaman jali biasa dijual mulai 20 ribu hingga 100 ribu, tergantung ukuran dan motif tas.
“Ya untuk omzet kisaran belasan juta tiap bulannya,” kata Bahron.
Usaha yang dirintis dua tahun terakhir ini mampu membuka lapangan pekerjaan bagi ibu rumah tangga di wilayah setempat. Setidaknya terdapat 80 orang yang membantu memproduksi beraneka ragam tas anyaman dari tali jali.
“Kalau saat ini baru yang aktif sekitar 80 orang, dari 80 itu terbagi di 4 kecamatan dan di beberapa desa,”
Proses pembuatan tas tali jali ini tergolong mudah. Hanya saja, perajin harus telaten dan teliti dalam merajut tali jali. Sebab, jika salah menganyam, perajin harus membongkar dan memulai kembali dari awal.
“Kalau masih pertama sulit tapi kalau sudah bisa ya dapat banyak juga. Kalau kecil sekitar 10, kalau yang besar 2-3 kadang juga 5,” sambung Amalia Asanti, salah satu perajin tali jali.
Bagi anda yang berminat dengan tas berbahan tali jali ini bisa langsung berkunjung ke tempat produksi di Desa Gandu. Selain itu produk lokal ini juga bisa didapatkan di pasar Ponorogo. (Ct/Red).