Lintas7.net, MADIUN – Setelah menemukan beberapa catatan pada uji beban jalur rel baru pada Selasa (24/9/2019) lalu, PT KAI Daop 7 Madiun kembali melakukan uji beban ketahanan rel baru antara Stasiun Babadan sampai Stasiun Geneng, Senin (14/10/2019).
Uji beban jalur baru yang kedua ini menempuh jarak sekitar 26 kilometer menggunakan satu lokomotif dan satu kereta makan pembangkit (KMP) dengan tekanan 18 ton dan melaju hingga kecepatan 90 km/jam.
Vice President PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Wisnu Pramudyo mengatakan, uji beban ini bertujuan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kelancaran saat akan dilakukan Switch Over (pengalihan jalur lama ke jalur baru).
Menurut Wisnu, uji beban hari ini temuannya minor sekali dibandingkan sebelumnya. Sejumlah catatan yang ditemukan pada uji beban pertama seperti goyangan pada jalur di atas jembatan serta di perlintasan, sudah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Ruang bebas pada jalur baru juga terjamin.
“Uji hari ini temuannya minor sekali, sudah dilakukan perbaikan terhadap temuan sebelumnya, jadi Switch Over bisa dilaksanakan mulai Rabu (16/10/2019) untuk seluruh kereta api yang lewat di wilayah Daop 7,” kata Wisnu.
Wisnu menjelaskan, pekerjaan jalur ganda di Daop 7 dikerjakan oleh pihak Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka) melalui Satuan Kerja (Satker).
Pekerjaan ini sementara terbagi dua paket. Paket pertama Jalur Ganda Madiun Jombang (JGMJ) sepanjang 74 Kilometer, dan sudah dioperasionalkan sejauh 54 kilometer mulai dari Stasiun Baron sampai dengan Stasiun Babadan. Untuk Stasiun Jombang sampai dengan Baron menyusul berikutnya. Sedangkan paket kedua adalah Jalur Ganda Madiun Kedungbanteng (JGMK) sepanjang 57 kilometer.
“Targetnya, seluruh lintas di Daop 7 sebelum 1 Desember selesai,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan Switch Over, lanjut Wisnu, pihak Satker paket JGMK diminta pararel melakukan sosialisasi pada wilayah yang dilalui jalur ganda tersebut, khususnya di pintu-pintu perlintasan agar dipasang spanduk. Termasuk informasi kepada awak media terkait pemberitahuan pengoperasian jalur ganda.
“Ada sekitar 7 perlintasan resmi terjaga, 9 perlintasan tak terjaga tapi menggunakan Early Warning System (tanda KA akan lewat), 4 perlintasan tak terjaga tanpa EWS, 1 Fly Over, dan 2 Underpas,” terang Wisnu. (ant)