Usai Makan Soto dan Melon, 36 Santri di Madiun Keracunan Massal

- Jurnalis

Minggu, 10 Februari 2019 - 00:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MADIUN – Sebanyak 36 santri Ponpes Babussalam, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun mengalami keracunan massal.
Diketahui, sebelum teriak kesakitan, para santri tersebut pada Jumat (8/2/2019) malam, menyantap menu makan malam soto dan buah melon yang disediakan ponpes.
Kemudian, pada Sabtu (9/2/2019) dini hari sekitar jam 03.00 WIB, puluhan santri mengeluh mual. Bahkan, sebagian santri muntah – muntah. ” Tidak semuanya muntah,” terang Kapolsek Kebonsari AKP Sumarji kepada Times Indonesia.
Ia menuturkan, ke-36 santri ini kemudian di bawa Puskesmas Gantrung dan ada sebagian dibawa ke Puskesmas Batil.
Hingga sore hari tadi, kondisi para santri kian membaik dan sebagaian ada yang sudah diperbolehkan pulang. ” Saat ini sebagian besar kondisinya sudah membaik, sudah banyak yang pulang. Dari 36 santri, 11 santri yang masih menginap. Yakni 8 santri masih dirawat di Puskesmas Gantrung dan 3 lainnya di Puskesmas Batil,” katanya.
Lanjutnya, belum diketahui pasti penyebab pasti keracunan.
Rencananya, besok pagi petugas lab dari Ponorogo melakukan uji lab makanan yang dimakan oleh santri yang mengalami keracunan.
” Petugas dari lab Ponorogo pukul 10.00 bsok pagi baru mau datang. Jadi belum diketahui apakah karena keracunan soto atau melon, kami belum tahu,” terangnya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga masih meminta keterangan dari sejumlah saksi. Diantaranya penjual melon dan orang yang memasak soto.
Sore itu, Bupati Madiun bersama petugas dari dinas kesehatan, menjenguk para santri yang mengalami keracunan. (*)

Baca Juga :  Program Penyediaan Air Minum Menyasar Puluhan Warga Bangunsari Bandar

Berita Terkait

Serunya Malam Minggu di Pacitan, Alun-alun Jadi Pusat Wisata dan Hiburan Keluarga  
Aji – Gagarin Lanjutkan Kepemimpinan Pacitan, Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati 
Pengadilan Negeri Pacitan Tolak Gugatan Warga Terhadap Bupati, Sebut Cacat Formil dan Ambigu
Mentari Ocean View Tawarkan Jembatan Kaca Berlatar Teluk Menawan Pacitan
Program Destana Inklusif Diharapkan Jadi Model Pengelolaan Risiko Bencana di Pacitan
Bareng Perhutani dan Pemda, IJTI Mataraman Sedekah Oksigen di Sendang Ngiyom
Pacitan Raih Penghargaan Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi dari BRIDA Jawa Timur
Bupati Aji Terima Penghargaan Pembina Kecamatan dari Provinsi Jawa Timur

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 19:57 WIB

Serunya Malam Minggu di Pacitan, Alun-alun Jadi Pusat Wisata dan Hiburan Keluarga  

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:49 WIB

Aji – Gagarin Lanjutkan Kepemimpinan Pacitan, Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati 

Kamis, 9 Januari 2025 - 00:33 WIB

Pengadilan Negeri Pacitan Tolak Gugatan Warga Terhadap Bupati, Sebut Cacat Formil dan Ambigu

Selasa, 24 Desember 2024 - 16:11 WIB

Mentari Ocean View Tawarkan Jembatan Kaca Berlatar Teluk Menawan Pacitan

Jumat, 20 Desember 2024 - 11:05 WIB

Program Destana Inklusif Diharapkan Jadi Model Pengelolaan Risiko Bencana di Pacitan

Rabu, 11 Desember 2024 - 23:26 WIB

Pacitan Raih Penghargaan Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi dari BRIDA Jawa Timur

Rabu, 11 Desember 2024 - 22:16 WIB

Bupati Aji Terima Penghargaan Pembina Kecamatan dari Provinsi Jawa Timur

Rabu, 11 Desember 2024 - 05:33 WIB

Dinkes Pacitan Gencarkan Sosialisasi Pencegahan dan Skrining HIV/AIDS, Kasus Baru Meningkat pada 2024

Berita Terbaru