Lintas7.net, MADIUN – Sebanyak 85 guru UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) SD dan MI se-Kota Madiun mengikuti pelatihan untuk menjadi pelatih atau training of trainer (TOT) bidang kesehatan sekolah di aula lantai 2 Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun, Kamis (1/8/2019).
Kegiatan yang merupakan program Corporate Social Responbility (CSR) PT Unilever Indonesia dan Spektra ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Madiun, Heri Wasana dan dihadiri Kepala Kemenag Kota Madiun Ahmad Munir, Direktur Spektra Surabaya Rony S. Sya’roni, serta tamu undangan. Menghadirkan pemateri Retno DW dari Dinas Kesehatan dan S. Hariyadi dari Dinas Pendidikan.
Direktur Spektra Surabaya, Rony S. Sya’roni menjelaskan, kegiatan ini merupakan program pendidikan kesehatan sekolah sehat yang tahun 2019 ini dilaksanakan di 14 kota/kabupaten di Jawa Timur. Untuk Kota Madiun, kegiatan seperti ini telah dilaksanakan sejak tahun 2008.
Menurut Rony, pendidikan dan kesehatan harus menjadi satu kesatuan. Karena keduanya saling mempengaruhi. Yang mengarah kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Untuk mewujudkannya, maka pendidikan kesehatan terutama UKS harus ditingkatkan perannya. Bukan hanya sekadar tempat untuk memberikan pertolongan pertama saja, karena sejatinya peran UKS lebih dari itu.
“Ada tiga aspek tujuan UKS, yaitu ; pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan. Kita ingin mengembalikan itu dengan mengajak semuanya,” kata Rony.
Program ini, lanjut Rony, juga menjadi usaha untuk menjadi instrumen perubahan sosial di lingkungan sekolah. Misalnya, cuci tangan pakai sabun, pilah sampah dan buang sampah pada tempatnya.
“Kebiasan tersebut diharapkan akan merubah perilaku anak-anak kita. Kalau di sekolah sudah berubah, kita yakin di lingkungan atau keluarga juga akan berubah,” ujarnya.
Setelah pelatihan ini, pihaknya akan melakukan pendampingan ke sekolah-sekolah. Setiap hari, para fasilitator akan berkomunikasi dengan guru UKS yg ditraining.
Pendampingan yang dilakukan antara lain, melakukan revitalisasi dokter kecil. Jika sudah ada tinggal mengedukasi tentang 7 pembiasaan sehat. Kemudian, dokter kecil akan melakukan pear to pear atau mengajari teman sebayanya dipandu oleh guru UKS.
“Dengan pembelajaran pear to pear, diyakini akan sangat efektif untuk mempercepat proses perubahan perilaku sehat di sekolah,” katanya.
Kadindik Kota Madiun, Heri Wasana menambahkan, dirinya mengapresiasi Spektra dan Unilever. Menurutnya, dunia pendidikan tidak bisa lepas dari peran masyarakat, orang tua dan pemerintah. Semuanya memiliki peran masing-masing dalam meningkatkan program pendidikan karakter, salah satunya kesehatan.
“Salah satu sumbangsih Spektra ini terkait kesehatan adalah Trias UKS, yang merupakan usaha dalam menciptakan anak-anak yang sehat jasmani, rohani dan sosial,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Kemenag Kota Madiun Ahmad Munir mengaku bersyukur kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di lembaga formal (madrasah dan sekolah), tetapi juga di pesantren. Diharapkan, pelatihan ini akan membawa dampak positif serta meningkatkan kualitas kesehatan anak atau santri sehingga mereka mampu menerima pelajaran lebih baik.
“Tidak hanya pendidikan fisik, tetapi juga memperhatikan masalah kesehatan. Karena kesehatan sangat penting. Kalau anak atau santri sehat akan bisa menerima materi pelajaran dengan baik,” ujarnya. (ant/red)