TIADA seharipun terlewat dalam sepekan kemarin tanpa rapat koordinasi (rakor) maupun bimbingan teknis (bimtek). Begitu padat jadwalnya. Dimulai awal pekan, dengan bimtek mengenai pemungutan, penghitungan suara dan penggunaan aplikasi Sirekap bagi PPS. Karena berbasis PPS, kegiatan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Setiap harinya, diikuti empat kecamatan dari dua dapil.
Hari pertama dilakukan Minggu (17/12). Dipusatkan di Balai Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo. Pesertanya adalah seluruh PPS dari Kecamatan Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro. Atau PPS dari wilayah dapil Pacitan 5 dan Pacitan 6.
Berlanjut pada hari kedua, Senin (18/12). Kali ini digelar untuk PPS di wilayah dapil Pacitan 3 dan Pacitan 4. Yakni dari Kecamatan Bandar, Nawangan, Arjosari dan Tegalombo. Bimtek untuk wilayah ini, dipusatkan di Balai Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari.
Sedangkan pada hari terakhir, Selasa (19/12) diikuti seluruh PPS dari Kecamatan Pacitan, Pringkuku, Punung dan Donorojo. Atau wilayah dapil Pacitan 1 dan Pacitan 2. Acaranya dipusatkan di Balai Desa Punung, Kecamatan Punung.
Tiga kali bimtek ini materinya sama. Diawali pemaparan dari Divisi Teknis Penyelenggaraan, pendalaman praktik penggunaan Sirekap oleh Divisi Perencanaan Data dan Informasi, serta diakhiri pengarahan dari saya selaku Divisi Hukum dan Pengawasan dan komisioner lain yang hadir. Bimtek ini diharapkan menjadi bekal bagi teman-teman PPS untuk menyampaikan teknis pemungutan dan penghitungan suara bagi KPPS mendatang.
Pasca “safari” bimtek, teori tersebut diaplikasikan dalam praktik atau simulasi pemungutan dan penghitungan suara pada Rabu (20/12). Simulasi ini dipusatkan di Balai Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan. Dilakukan secara real time: mulai pukul 07.00 WIB dan ditutup pukul 13.00 WIB. Selanjutnya dilanjutkan dengan proses penghitungan suara dan pengunggahan ke aplikasi Sirekap.
Sebagai pemilih dalam simulasi itu, adalah perwakilan dari 172 PPS se-Pacitan. Sehingga, selain sebagai pemilih, PPS yang terlibat ini secara langsung dapat mengetahui gambaran sesungguhnya proses pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Tahun 2024. Sedangkan bertindak sebagai KPPS dan petugas keamanan TPS adalah PPS dari Kelurahan Sidoharjo, Kelurahan Ploso, Kelurahan Ploso, hingga PPS Desa Nanggungan. Menggunakan pemilih sekitar 200-an orang, agenda simulasi tersebut berakhir menjelang azan Magrib.
Selain simulasi, pada Rabu (20/12) tersebut menjadi hari sangat padat bagi kami di KPU Pacitan. Sebab, pada pukul 07.00 WIB itu juga, digelar rakor optimalisasi sosialisasi sebagai upaya pendidikan pemilih dan peningkatan partisipasi masyarakat. Rakor ini mengundang seluruh PPK se-Pacitan, dipusatkan di RPP KPU Pacitan.
Beranjak pukul 09.00 WIB, saya mengagendakan rakor pemetaan potensi permasalahan hukum tahapan Pemilu Tahun 2024. Rakor ini merupakan salah satu terobosan yang saya lakukan sejak menjadi anggota KPU Pacitan. Pemetaan potensi permasalahan hukum kali ini, saya titikberatkan pada tahapan kampanye dan pendistribusian logistik. Sesuai pembahasannya, undangannya adalah seluruh ketua PPK dan anggota PPK yang membidangi kampanye, umum dan logistik.
Rakor diawali dengan pemaparan materi. Saya berkolaborasi dengan Agus Hariyanto, anggota Bawaslu Pacitan. Menyampaikan pengetahuan aturan kepada teman-teman PPK yang hadir. Usai ishoma, rakor dilanjutkan dengan pembahasan daftar inventarisasi masalah (DIM) dari masing-masing kecamatan.
Saking banyaknya yang dibahas, acara baru dapat berakhir pukul 17.00 WIB. Saya berupaya mencari dan menyampaikan jalan keluar dari DIM yang disampaikan. Sehingga ketika kembali ke wilayah, teman-teman PPK telah memiliki bekal untuk menyelesaikan potensi permasalahan yang disampaikan tersebut.
Pada malam harinya, kami berdiskusi dengan Bawaslu Pacitan. Hingga larut malam. Menyamakan persepsi berkaitan dengan penerimaan pendaftaran KPPS. Apalagi, pada hari itu, adalah hari terakhir masa penerimaan pendaftaran calon anggota KPPS.
Keesokan harinya, Kamis (21/12), teragenda dua rakor dengan waktu berbeda. Mulai pagi, digelar rakor pengelolaan dan pengamanan logistik Pemilu Tahun 2024. Mengundang seluruh stakeholders terkait. Sedangkan pada siang harinya, digelar rakor dan evaluasi pengelolaan anggaran badan adhoc. Mengundang teman-teman ketua dan sekretaris PPK.
Jumat (22/12) berkah, KPU Pacitan merealisasikan santunan kecelakaan kerja badan adhoc. Santunan ini diberikan untuk tiga anggota adhoc di tiga kecamatan yang berbeda. Yakni di Kecamatan Pringkuku, Kecamatan Tulakan dan Kecamatan Sudimoro. Saya, kebagian untuk merealisasi santunan kepada PPS Desa Jatigunung di Kecamatan Tulakan.
Anggota PPS ini sebelumnya mengalami kecelakaan yang menyebabkan lengan tangan kanannya harus dipasang pen. Kepada anggota PPS dan keluarganya, saya sampaikan harapan semoga santunan dari KPU ini dapat bermanfaat sebagai wujud kepedulian KPU terhadap jaminan kesehatan jajaran adhoc-nya. (*)
Tulisan ke-74/Edisi 18-24 Desember 2023
