HARI Jumat (5/1) kemarin, sepertinya menjadi hari yang sangat padat bagi kami di KPU Pacitan. Sedari pagi hingga malam, kami maraton dengan sejumlah agenda. Meski, hari-hari lainnya juga kami tak kalah padat. Tetapi, hari itu kepadatan aktivitas berlangsung dengan sejumlah kegiatan.
Dimulai pada pagi hari, digelar rapat pleno penetapan rekapitulasi Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) bagian bulan Desember 2023. Dilanjutkan dengan rapat pleno penetapan KPPS di lokasi khusus. Usai dua pleno, dilanjutkan dengan rakor pengisian Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Adhoc (Siakba) untuk KPPS. Rakor ini diikuti ketua dan anggota PPK yang membidangi sumber daya manusia.
Di sela-sela rakor, kami terjadwal untuk koordinasi dengan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Walhasil, kami membagi tugas untuk dua agenda tersebut. Hingga menjelang salat Jumat.
Usai Jumatan, agenda selanjutnya adalah rakor penyusunan dana kampanye. Menghadirkan narasumber dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Jawa Timur, acara ini diikuti seluruh pengurus dan operator Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka) dari partai politik di Pacitan. Menjelang sore, acara dilanjutkan dengan doa bersama dan santunan anak yatim. Berbeda dengan kegiatan santunan sebelumnya. Kali ini acara dipusatkan di salah satu panti asuhan di Pacitan.
Saya sendiri, mulai sore hingga malam, menghadiri undangan teman-teman PPK Pringkuku. Untuk berkumpul dengan teman-teman PPK lainnya di wilayah barat kota. Yakni PPK Punung dan PPK Donorojo. Acara kumpul-kumpul ini sekaligus sebagai sarana penguatan internal penyelenggara pemilu wilayah barat.
Dipusatkan di Pantai Bercak, bersandingan dengan Pantai Kasab yang terkenal dengan julukan “Raja Ampat-nya Pacitan”. Dari lokasi parkir, kami harus menyambung dengan sepeda motor untuk bisa sampai di lokasi. Sesampai di lokasi, Pantai Bercak ini bak pantai pribadi. Sebab, hanya ada satu bangunan itu saja yang ada. Bangunan tempat kami acara. Di depannya, sebuah teluk yang menyambung dengan Samudera Hindia menjadi pemandangan satu-satunya. Pasirnya putih, pantainya bersih.
Acara ini berlangsung hangat. Karena penguatan internal, seluruh PPK menyampaikan kesiapan dan pengalamannya dalam mengelola tahapan Pemilu Tahun 2024. Termasuk sebagai persiapan untuk menghadapi hari-H pemungutan dan penghitungan suara yang kurang lebih tinggal sebulan.
Dari diskusi tersebut, beberapa cerita muncul sebagai bagian dari inspirasi. Saya mengapresiasi betul kegiatan tersebut. Selain memunculkan inspirasi, acara tersebut sekaligus sarana membangun kebersamaan dan persaudaraan antar penyelenggara Pemilu di tingkat kecamatan. Khususnya di wilayah barat Pacitan. Saking gayeng-nya, acara yang dimulai sore ini berakhir hingga bakda Isya.
Itulah sejumlah agenda maraton seharian di pekan kemarin. Selain itu, beberapa agenda juga terjadi dalam sepekan kemarin. Pada Rabu (3/1), KPU Pacitan menggelar rakor persiapan penyampaian LADK dengan mengundang operator Sikadeka dari seluruh partai politik di Pacitan.
Kamis (4/1), saya bersama divisi teknis penyelenggaraan dan teman-teman dari Subbagian Tekmas, berkoordinasi dengan IAPI Jawa Timur di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Sedangkan di Pacitan, teman-teman lainnya berkoordinasi di dua lokasi TPS lokasi khusus (loksus). Yakni di Rutan Klas IIB Pacitan dan di Perguruan Islam Pondok Tremas. Koordinasi ini dikhususkan terkait dengan pemenuhan daftar pemilih dan petugas KPPS. Selain pada dua loksus, koordinasi dilanjutkan dengan Kejaksaan Negeri Pacitan.
Sabtu (6/1) pagi, KPU Pacitan kembali mencoret DCT anggota DPRD Kabupaten Pacitan. Hal ini dilakukan pasca dikirimnya surat permohonan pencoretan DCT dari DPC Partai Hanura Pacitan.
Akhir pekan kemarin, menjadi hari terakhir penerimaan LADK. Sejak pagi, KPU Pacitan melayani proses input LADK dari seluruh partai politik di Pacitan. Karena hari terakhir, kami stand by hingga pukul 23.59 WIB. Usai dipastikan pelaporan LADK ditutup, pada tengah malam itu pula kami melaksanakan rapat pleno rekapitulasi penerimaan LADK. Hasilnya, dari 18 partai politik, hanya satu partai politik yang tidak menyampaikan LADK. Yakni Partai Kebangkitan Nusantara. (*)
Tulisan ke-76/Edisi 1-7 Januari 2024
