LINTAS7.NET, PACITAN- Petani milenial di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, Pacitan tersenyum bahagia. Ini menyusul menyusul harga cabe yang menyentuh angka Rp 40 ribu perkilogram.
Muksin Ashari petani milenial yang memiliki tanaman 3.000 pohon cabe di wilayah itu begitu bahagia. Tak hanyajadi penambah perekonomian pribadi, namun juga berdampak pada penghasilan masyarakat sekitar sebagai buruh.
“Allhamdullilah ini ada 3.000 pohon lebih cahe siap untuk panen lagi, yang menikmati hasilnya bukan hanya saya sebagai petani. Masyarakat sekitar sebagai tenaga buruh, jadi ya ikut menikmati hasilnya juga menikmati cabenya,” kata Muksin Ashari.
Ditambah, cabe di pasaran saat ini harganya melejit mencapai Rp 70.000 rupiah/kilogram. Namun Muksin hanya menjual dengan harga 40.000 rupiah/kilogram.
“Harga di pasar memang tinggi, tapi saya bersama petani di sini hanya menjual seharga 40.000 rupiah/kilogramnya, jadi masyarakat sendiri yang mau membeli secara langsung ke petani tidak terlalu mahal. Dan kenapa saya menjual dengan harga segitu? Karena kualitas cabe sangat beda dengan wilayah lain, tapi tetap pedas,” ungkapnya.
Muksin berharap, agar pemuda tidak perlu gengsi untuk bertani. Baginya, bertani merupakan pekerjaan yang mudah dan hasilnya juga sangat lumayan.
“Tidak perlu gengsi, pemuda pun harus bisa bertani. Tapi melihat situasi dan kondisi lahan, keuntungannya sangat lumayan, karena dengan bertani selain bisa untuk penghasilan sendiri juga bisa menghasilkan untuk orang lain,” pungkasnya.