LINTAS7.NET, PACITAN- Aksi solidaritas untuk Palestina datang dari berbagai penjuru negeri. Di Kabupaten Pacitan, Ribuan warga turun ke jalan. Mereka meneriakkan pekik kemerdekaan Palestina.
Aksi yang diinisiasi Aliansi Masyarakat Pacitan Peduli Palestina dimulai dari halaman Masjid Agung Darul Falah, Jl Imam Bonjol. Ribuan orang berkostum dominan putih lengkap dengan atribut Indonesia dan Palestina itu bergerak menyusuri jalanan sekitar alun-alun.
Antara lain melalui rute Jl Jaksa Agung Suprapto depan pendopo kabupaten, Jl RA Kartini, menuju Jl Ahmad Yani. Sembari long march massa terus mengumandangkan takbir serta meneriakkan kecaman terhadap kebiadaban Israel.
“Allahu Akbar. NKRI Harga Mati. Palestina Merdeka!” teriak seorang pria di atas truk dengan pengeras suara diikuti para peserta aksi,” Minggu (26/11/2023) pagi.
Koordinator aksi Danang Sudrajat (40) mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap nasib Bangsa Palestina yang hingga saat ini masih tertindas.
Doa pun dipanjatkan agar mereka diberikan kekuatan melawan kekejaman penjajah. Aksi Peduli Palestina, lanjut Danang, melibatkan lintas elemen masyarakat Kota 1001 Gua.
“Oleh karena itu kita bersama-sama mendoakan seluruh masyarakat, lintas organisasi, lintas lembaga, untuk bersama-sama duduk di tempat ini mendoakan supaya kekerasan ini segera berakhir dan rakyat di Palestina diberikan kebebasan dari segala macam bentuk penjajahan,” terangnya.
Danang menambahkan, panitia juga menggalang donasi untuk membantu korban kekejaman zionis di Gaza. Hasil penggalangan dana selanjutnya akan disalurkan melalui lembaga resmi yang ada. Di sisi lain, beberapa kali peserta aksi diingatkan untuk terus memboikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.
“Sebenarnya produk mereka sangat banyak kita konsumsi. Tetapi dengan perjuangan kita yang kecil dalam bentuk pemboikotan itu akan berdampak pada negara Israel,” pungkasnya.
Tampak hadir dalam aksi tersebut, istri Bupati Pacitan Ny Efi Suraningsih Bayuaji dan Pimpinan DPRD Pacitan serta sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga pegiat dari beberapa organisasi.