Larungan Tumpeng Raksasa, Kang Giri : Bukti Syukur dan Pentingnya Bersedekah

- Jurnalis

Minggu, 7 Juli 2024 - 20:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arak-arakan tumpeng raksasa yang akan dilarung ke Telaga Ngebel, Ponorogo. (Foto : Istimewa).

Arak-arakan tumpeng raksasa yang akan dilarung ke Telaga Ngebel, Ponorogo. (Foto : Istimewa).

LINTAS7.NET, PONOROGO-Beragam cara dilakukan untuk memperingati tahun baru Islam, 1 Muharram. Di Ponorogo, warga melestarikan tradisi larungan tumpeng raksasa di Telaga Ngebel. Prosesi ini pun mengundang perhatian masyarakat luas.

Ada sebanyak 10 tumpeng raksasa yang ikut memeriahkan perayaan tahun islam pada Minggu (07/07/2024). 10 tumpeng ini sedianya akan diarak keliling telaga, yang selanjutnya 9 tumpeng akan dipurak atau diperebutkan oleh warga, dan 1 tumpeng akan dilarung ke tengah telaga.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengatakan bahwa prosesi yang sudah turun temurun ini selain untuk memperingati Satu Suro sekaligus 1 Muharram juga sebagai wujud syukur atas keberkahan dari tahun-tahun sebelumnya. Ini juga sebagai cara introspeksi terhadap apa yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Resmi, Gagarin Nahkodai DPD Golkar Pacitan

“Ini jadikan hari ini untuk kaca benggala kesalahan kekurangan kemudian apapun masa lalu kita lakukan tidak baik maka dilarung ritual di Ngebel agar kita menatap ke depan memproyeksikan menjadi lebih baik,” kata Giri.

Ia menerangkan, prosesi larungan sebuah tumpeng yang terbuat dari beras merah yang sudah menjadi tradisi ini jangan dianggap sebagai hal mistis. Namun hanyalah sebagai wujud syukur dan sedekah kepada makhluk hidup yang ada di telaga.

Baca Juga :  Mengadu ke Bupati, Pedagang Minta Penundaan Eksekusi Lahan Pasar Tulakan

“Mari kita pahami bersama, bersedekah itu tidak hanya kepada manusia tapi ke binatang, banyak ikan membutuhkan makan, itu penting untuk kita lakukan kepada generasi penerus, paham bahwa, eh ternyata ikan butuh makan,” Terang Giri.

Usai tumpeng diarak keliling telaga, 9 tumpeng yang berisi hasil bumi tersebut langsung diporak atau menjadi rebutan warga. Banyak diantara berharap mendapat keberkahan dari hasil bumi yang ditempel pada tumpeng raksasa tersebut. (adv).

Berita Terkait

Ekspedisi Merah Putih Lahirkan 70-Mile Sea Paradise, Ikon Baru Wisata Pacitan
Eksotisme Pringkuku Warnai Ekspedisi Merah Putih, SBY Tunjukkan Dukungan Penuh
Budaya, Harmoni, dan Harapan di Festival Kenthong Aji Sudimoro
Pacitan Gelar Ekspedisi Merah Putih 70-Mile Sea Paradise, AHY Dijadwalkan Ikut Susur Pantai
Lestarikan Budaya, Pagelaran Langen Beksan Warnai Pengukuhan Pengurus Baru di Pringkuku
PLN Nusantara Power UP Pacitan dan Warga Dersono Gelar Upacara Bendera di Atas Perahu Sungai Maron
Ibunya Nelayan Jatim, Khofifah Tinjau Pelabuhan Tamperan dan Gulirkan Program Perikanan  
Mengusung Tema, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju, Turnamen Voli Pacitan Jadi Simbol Sportivitas dan Silaturahmi

Berita Terkait

Jumat, 22 Agustus 2025 - 07:58 WIB

Ekspedisi Merah Putih Lahirkan 70-Mile Sea Paradise, Ikon Baru Wisata Pacitan

Rabu, 20 Agustus 2025 - 21:09 WIB

Eksotisme Pringkuku Warnai Ekspedisi Merah Putih, SBY Tunjukkan Dukungan Penuh

Rabu, 20 Agustus 2025 - 09:12 WIB

Budaya, Harmoni, dan Harapan di Festival Kenthong Aji Sudimoro

Selasa, 19 Agustus 2025 - 07:56 WIB

Pacitan Gelar Ekspedisi Merah Putih 70-Mile Sea Paradise, AHY Dijadwalkan Ikut Susur Pantai

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:39 WIB

Lestarikan Budaya, Pagelaran Langen Beksan Warnai Pengukuhan Pengurus Baru di Pringkuku

Berita Terbaru