Peringati Hari Santri, ACT Madiun Bagikan 250 Kg Beras di Pesantren

- Jurnalis

Jumat, 23 Oktober 2020 - 16:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LINTAS7.NET, MAGETAN – Memperingati Hari Santri 2020, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Madiun mendistribusikan beras sebanyak 250 kg untuk santri di Pondok Pesantren Subulun Najjah, Kabupaten Magetan.

Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan ACT Madiun terhadap keberlangsungan kegiatan pondok pesantren selama dilanda pandemi Korona.

“Distribusi beras untuk santri merupakan bukti nyata kami (ACT) agar para santri tetap tercukupi terutama masalah pangan saat belajar. Mengingat pangan hal yang sangat krusial dan mendasar untuk menjalani aktivitas sehari-hari,” ujar Kepala Cabang ACT Madiun, Wahyu Sulistianto Putro.

Hari Santri 2020 kali ini mengusung tema “Santri Sehat, Indonesia Kuat” sebagai respon atas terjadinya bencana pandemi di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Baca Juga :  Tiga Pilar Kecamatan Jiwan Gelar Patroli Gabungan Pantau PPKM dan Penerapan One Gate

Santri dianggap berpengaruh dalam membangun masa depan negara mengingat jumlah pondok pesantren dan santri yang tersebar di seluruh Indonesia.

Beberapa pondok pesantren di Karesidenan Madiun masih mengalami kesulitan terutama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Pimpinan Pondok Pesantren Subulun Najjah, Nyai Khosiyatul Wafiroh menuturkan, di pesantren yang ia pimpin, sempat kehabisan beras. Dirinya mengaku kebingungan harus mencari beras dari mana. Hanya do’a yang bisa dipanjatkan dengan penuh kesungguhan agar diberi jalan keluar atas permasalahan yang sedang dialami.

Baca Juga :  Mayor Pnb Pandu “Hornet” Eka Prayoga Raih 3000 Jam Terbang Pesawat Tempur F-16

“Kebetulan pagi ini salah satu petugas dapur menyampaikan ke saya jika beras pondok habis. Saya cuma kepikiran saja harus nyari dari mana. Namun kami cuma bisa berdoa kepada Allah SWT. Ternyata siangnya dapat beras dari ACT Madiun. Alhamdulillah,” cerita Nyai Khosiyatul Wafiroh.

Walaupun keadaan tidak selalu baik namun semangat santriwan dan santriwati untuk belajar agama sangat tinggi. Hal tersebut terbukti dengan antusias mereka untuk belajar berbagai hal terutama pengembangan diri seperti membuat kerajinan tangan, jamu, batik, dan lainnya. (act/ant/red)

Berita Terkait

Pacitan Belajar Dunia Film Bersama Garin Nugroho, Bangkitkan Semangat Sinema Lokal
Borobudur Jadi Saksi Kunjungan Bersejarah Macron ke Indonesia
Meriahkan Hari Lanjut Usia Nasional, Ribuan Lansia Pacitan Terima Bantuan Ratusan Juta Rupiah
Lubang dan Jalan Bergelombang Diperbaiki, Pemkab Pacitan Pastikan Mobilitas Aman
Jalan Rusak di Purworejo Kecamatan Kota Pacitan, Menunggu Korban Jatuh Baru Diperbaiki?
Table Top Pacitan Tourism 2025 di Yogyakarta Catat Pencapaian Fantastis, 8510 Pack Wisata Terjual !
Pacitan, Tempat Ditemukannya Mata Panah Tertua, Kini Jadi Tuan Rumah Kejurprov Panahan Jatim
Mayor Laut Aris Alfatah Resmi Jabat Danlanal Pacitan, Fokus Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Sinergitas Wilayah Pesisir

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 21:35 WIB

Pacitan Belajar Dunia Film Bersama Garin Nugroho, Bangkitkan Semangat Sinema Lokal

Kamis, 29 Mei 2025 - 21:41 WIB

Borobudur Jadi Saksi Kunjungan Bersejarah Macron ke Indonesia

Selasa, 27 Mei 2025 - 09:12 WIB

Meriahkan Hari Lanjut Usia Nasional, Ribuan Lansia Pacitan Terima Bantuan Ratusan Juta Rupiah

Minggu, 25 Mei 2025 - 15:57 WIB

Lubang dan Jalan Bergelombang Diperbaiki, Pemkab Pacitan Pastikan Mobilitas Aman

Jumat, 9 Mei 2025 - 00:41 WIB

Table Top Pacitan Tourism 2025 di Yogyakarta Catat Pencapaian Fantastis, 8510 Pack Wisata Terjual !

Berita Terbaru

Headline

Borobudur Jadi Saksi Kunjungan Bersejarah Macron ke Indonesia

Kamis, 29 Mei 2025 - 21:41 WIB