Kolong Kelitik Lorok, Camilan Khas Pacitan Renyah dan Gurih

- Jurnalis

Minggu, 24 November 2024 - 23:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelaku UMKM kolong kelitik di Desa Cangkring, Ngadirojo. (Foto:Lintas7.net).

Pelaku UMKM kolong kelitik di Desa Cangkring, Ngadirojo. (Foto:Lintas7.net).

LINTAS7.NET,PACITAN- Salah satu kuliner tradisional khas Kabupaten Pacitan yang tak boleh dilewatkan adalah kolong kelitik. Camilan menyerupai cincin dalam ukuran besar itu masih diminati pasar. Bahkan, rumah produksi makanan berbahan dasar ketela itu tersebar di sejumlah wilayah. Satu diantaranya di Kecamatan Ngadirojo atau wilayah yang dikenal dengan sebutan Lorok.

Kolong kelitik hasil produksi industri rumahan ‘Sumber Rejeki’ Desa Cangkring, jadi salah satu yang mewarnai pasar kuliner Pacitan. Di tempat usaha ini, terdapat 20 orang pekerja yang mayoritas merupakan masyarakat lokal.

“Paling banyak memang saat membentuk kolong, lalu saat mengupas ketela butuh sekitar 10 orang,” ungkap Harmini, pengrajin kolong klitik di Desa Cangkring, Kecamatan Ngadirojo, (12/11/2024).

Harmini menambahkan, kolong kelitik berbahan dasar ketela. Biasanya dia memilih ketela kastel, empat bulan, jinten, dan ketela gajah sebagai bahan baku. Menurutnya, butuh sekitar 4 kuintal ketela dalam tiap produksi kolong kelitik.

Baca Juga :  Ramai Bagi Sembako, Aji Tetap Yakin Warga Rasional Gunakan Hak Pilihnya

“Bahan sebanyak itu biasanya menghasilkan kolong sekitar 180 kilogram,” tambah ibu empat anak ini.

Kolong klitik memiliki rasa gurih dan renyah, sehingga pemasaran tidak lagi menjadi masalah bagi Harmini. Para tengkulak dari pasar daerah serta toko oleh-oleh di Pacitan selalu menanti pasokan kolong klitik darinya.

Sementara berdasarkan data dari Pemerintah Desa Cangkring, terdapat 19 industri rumahan pembuat kolong klitik yang tersebar di empat dusun, yaitu Dusun Tegal Arum, Seloharjo, Salamrejo, dan Sidorejo.

“Untuk memperluas pangsa pasar, pemerintah desa mulai melakukan branding kolong klitik dengan nama CK Snack (Cangkring Snack). Semua produk kolong di desa kami sekarang diberi nama CK Snack,” kata Sugiyono, Kepala Desa Cangkring.

Baca Juga :  Tugas Wartawan Berat, Kompetensi Jadi Kunci Wujudkan Ekosistem Pers Sehat

Dari hasil branding tersebut, pemasaran kolong tidak lagi terbatas pada pasar tradisional dan toko oleh-oleh di Pacitan, tetapi juga merambah mini market, supermarket, bahkan agen di Surabaya.

Industri kolong klitik jadi salah satu penopang ekonomi masyarakat Desa Cangkring. Selain pengusaha, makanan ringan ini membawa peruntungan bagi ratusan warga sebagai tenaga kerja di 19 home industri yang ada. Di luar Desa Cangkring, kolong kelitik juga diproduksi pelaku usaha kecil di desa lain di wilayah yang dikenal dengan sebutan Lorok ini.

“Ada banyak industri kolong kelitik di Ngadirojo yang punya pasar hingga luar daerah. Usaha ini baik bagi penunjang ekonomi masyarakat,” kata Nanang Hardwijono, Camat Ngadirojo. (red/adv).

Berita Terkait

Milad 110 Tahun Suara Muhammadiyah, Wisata Bernilai, Ekonomi Berdaya, di Kawasan Wisata Pancer Door Pacitan  
PKD dan Dirosah Ula GP Ansor Pacitan Resmi Dibuka, Gus Hammam Luncurkan Buku Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah
Warga Watukarung Dilatih Hadapi Bencana Gempa dan Tsunami
Integrasi Digital dan Disiplin Lalu Lintas, Kunci Keselamatan Warga Pringkuku
KONI Pacitan Butuh Pemimpin Muda, Energik, dan Visioner,  Danur Suprapto Jawab Tantangan Itu
Desa Sukoharjo dan Telkomsel Hadirkan Program “Baktiku Negeriku” untuk Percepat Digitalisasi dan Pemberdayaan Desa  
STBM 5 Pilar, Langkah Nyata Sidoharjo Mewujudkan Kelurahan Sehat dan Mandiri
Kuasa Hukum Dani Santoso, Penjualan BBL Seharusnya Dikenai Sanksi Administratif Bukan Pidana

Berita Terkait

Senin, 28 Juli 2025 - 20:12 WIB

Milad 110 Tahun Suara Muhammadiyah, Wisata Bernilai, Ekonomi Berdaya, di Kawasan Wisata Pancer Door Pacitan  

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:46 WIB

PKD dan Dirosah Ula GP Ansor Pacitan Resmi Dibuka, Gus Hammam Luncurkan Buku Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah

Kamis, 24 Juli 2025 - 09:17 WIB

Warga Watukarung Dilatih Hadapi Bencana Gempa dan Tsunami

Kamis, 24 Juli 2025 - 08:10 WIB

Integrasi Digital dan Disiplin Lalu Lintas, Kunci Keselamatan Warga Pringkuku

Minggu, 20 Juli 2025 - 11:19 WIB

KONI Pacitan Butuh Pemimpin Muda, Energik, dan Visioner,  Danur Suprapto Jawab Tantangan Itu

Berita Terbaru

Daerah

Warga Watukarung Dilatih Hadapi Bencana Gempa dan Tsunami

Kamis, 24 Jul 2025 - 09:17 WIB