NGAWI-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi mencatat jumlah penderita suspect demam berdarah dengue (DBD) mulai akhir 2018 terus mengalami peningkatan hingga awal tahun 2019 ini. Data yang berhasil dihimpun dari 24 wilayah Puskesmas di Ngawi tercatat mulai meningkat sejak November 2018 lalu.
Sesuai angkanya pada November 2018 jumlah penderita mencapai 136 penderita. Sebulan kemudian tepatnya Desember 2018 penderita DBD meningkat tajam mencapai 259 pasien. Angka tertinggi pasien DBD yang dirawat pada bulan akhir tahun lalu ada di Puskesmas Kasreman mencapai 29 pasien disusul Puskesmas Geneng ada 25 pasien.
Namun begitu, wabah DBD dan chikungunya di Kabupaten Ngawi yang mewabah ini, belum ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat (Pemkab Ngawi) sebagai kejadian luar biasa (KLB). Meski merenggut 3 (tiga) pasien meninggal terhitung mulai November – Desember 2018 akibat ganasnya gigitan nyamuk aedes aegepty.
“Memang jumlah pasien dari akhir tahun lalu hingga awal tahun ini terus meningkat. Terkait langkah antisipasi yang lebih tahu atasan saya,” terang salah satu pegawai Dinkes Kabupaten Ngawi, Jum’at, (25/01/2019).
Lebih jelasnya lagi, sampai pekan ketiga Januari 2019 ini berdasarkan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) penderita DBD tercatat 193 pasien. Dari ratusan jumlah pasien itu 2 pasien diantaranya meninggal. Jika dihitung mulai November 2018 sampai dengan Januari 2019 jumlah pasien meninggal mencapai 5 orang.
Pungkasnya, data KDRS itu didapat dari 3 rumah sakit milik pemerintah maupun swasta di Ngawi plus 24 Puskesmas ditambah dari Fasilitas Kesehatan Masyarakat (Faskesmas) luar daerah Ngawi. Untuk data penderita DBD dari Faskesmas tersebut setelah para pasien dirawat dibeberapa rumah sakit luar daerah seperti Madiun, Sragen dan Solo. (pr)