LINTAS7.NET, PONOROGO- Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menaruh perhatian pada maraknya balon udara dan petasan belakangan ini. Selain dilarang, balon udara berisi petasan itu kerap menimbulkan korban.
Orang nomor satu di Pemkab Ponorogo itu pun mengajak semua elemen masyarakat untuk bijak berhenti bermain balon udara.
“Ketika aparat melarang undang-undang tidak boleh. Berarti ada apa-apa,” kata Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko pada awak media Jumat (17/5/2024).
Kang bupati menyebut balon udara menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat luas. Bahkan, balon tanpa awak itu tak jarang merenggut korban jiwa.
“Tapi kok ya masih ada frend. Maka ayo kita merenung bersama-sama. Semua pihak harus safar. Karena bahanya luar bisa, sampai menimbulkan korban nyawa,” terangnya.
Dia menghimbau agar semua sadar, termasuk kepala desa, tokoh masyarakat, guru serta orang tua. Edukasi kepada anak-anak penting dilakukan agar tradisi tidak baik ini tidak lestarikan.
“Tolong diingatkan anak-anak, kalau hanya suara dor tapi taruhannya nyawa ya tidak baik,” pungkasnya.
Diketahui, beberapa hari terakhir kejadian balon udara tanpa awak membawa mercon meletus terjadi di area persawahan Dusun Muneng Tengah, Desa Muneng, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
Kejadian pada Senin (13/5/2024) pagi itu memakan korban. Dimana Ilham Nugroho yang masih duduk di kelas 9 SMPN 1 Balong mengalami luka parah akibat ledakan hebat.
Korban mengalami luka bakar hingga 63 persen dan sempat dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya.
Sedangkan kejadian kedua, serbuk mercon meledak di rumah Lasemi, Dusun Dukuh, Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Selasa (14/5/2024) malam jelang Rabu (15/5/2024) dini hari.
Karena kejadian itu membuat satu pelajar mengalami luka bakar hingga 12 persen. Dan dirawat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo. (ct/red/adv).