LINTAS7.NET, PONOROGO-Cara ini sengaja dilakukan orang nomor satu di pemerintahan Ponorogo untuk mengantisipasi peristiwa yang terjadi Ponpes Al Khoziny terulang. Salah satunya dengan meminta pihak ponpes yang melakukan pembangunan Gedung agar tetap melibatkan tenaga ahli di bidangnya.
‘’Kalau perlu, kami akan melibatkan tim dari Dinas PU sebagai tenaga konsultan,’’ tutur Bupati Ponorogo usai mengisi acara Studium Generale di kampus IAIN Ponorogo (7/10).
Bukannya tanpa alasan, di Kabupaten Ponorogo tercatat ada sedikitnya 112 Pondok Pesantren yang terdata di pemerintah daerah. Bahkan, kebanyakan ponpes membangun Gedung dengan melibatkan para santri. Terutama saat melakukan pengecoran bangunan.
‘’Tidak masalah melibatkan santri, tapi prosesnya akan didampingi DPUPKP. Mereka mengecek dan melakukan kajian bagaimana kualitas bangunan. Sampai kekuatannya diukur betul nanti, ‘’ terangnya.
Selain itu, dalam waktu dekat, Pemkab Ponorogo akan mengadakan pertemuan antara Pengurus Pondok Pesantren dengan DPUPKP Ponorogo. Nantinya, DPUPKP akan memberikan sosialisasi tentang mitigasi serta perencanaan pembangunan. (adv/rc)