LINTAS7.NET, PACITAN – Upaya Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk menekan angka kematian bayi (AKB) hingga nol kasus pada tahun 2025 kembali mengalami hambatan serius. Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, dua bayi di Desa Gunungrejo, Kecamatan Sudimoro, dilaporkan meninggal dunia. Kejadian ini menambah jumlah AKB di Pacitan menjadi delapan kasus hingga Maret 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pacitan, Nur Farida, menyebutkan bahwa tren AKB sebenarnya menunjukkan penurunan dalam dua tahun terakhir. Pada 2023 tercatat 65 kasus, turun menjadi 51 kasus di tahun 2024. Namun, insiden terbaru kembali menjadi alarm bagi sektor kesehatan daerah.
Salah satu kasus menimpa Albi Pradana Saputra, bayi berusia lima bulan yang meninggal pada 20 Februari 2025. Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh ibunya, Nia Agustina (29), di fasilitas kesehatan Ketanggung. Albi diketahui memiliki riwayat batuk dan sesak napas sejak usia satu bulan, dan sempat diperiksa oleh petugas Puskesmas Sudimoro sehari sebelum meninggal.
“Petugas sudah menyarankan agar bayi dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, namun keluarga menolak. Sang ibu juga mengidap Tuberkulosis (TBC), yang diduga turut memperburuk kondisi bayi,” jelas Nur Farida.
Keesokan harinya, bayi perempuan dari pasangan Fitri Rohmawati (22) dan Garse Ardiansyah juga meninggal dunia sesaat setelah dilahirkan di Klinik Anugerah Sehat. Bayi dengan berat 3.800 gram itu tidak menangis saat lahir, tubuhnya membiru, dan mengalami gangguan pernapasan akibat lilitan tali pusar serta distosia bahu. Meski telah dilakukan resusitasi selama 20 menit dan dirujuk ke RSUD dr. Darsono, nyawa bayi tidak berhasil diselamatkan.
“Tenaga kesehatan telah melakukan tindakan sesuai prosedur. Namun, beberapa kendala medis dan non-medis membuat upaya penyelamatan tidak berhasil,” tambah Farida.
Terkait klinik tempat bayi kedua dilahirkan, beredar kabar bahwa Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) yang dimiliki sudah tidak berlaku. Dinas Kesehatan mengaku tengah menelusuri informasi tersebut untuk memastikan legalitas operasional fasilitas layanan kesehatan tersebut.
Dengan bertambahnya dua kasus ini, Pemkab Pacitan dihadapkan pada tantangan besar dalam mencapai target nol kematian bayi tahun ini. Evaluasi terhadap layanan kesehatan ibu dan anak pun menjadi sorotan utama untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.