LINTAS7.NET, PONOROGO- Jelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengajak semua masyarakat Ponorogo untuk mau memakai pakaian ala santri. Baik perempuan maupun laki laki. Bahkan himbauan ini berlaku sejak tanggal 13 Oktober hingga 22 Oktober mendatang.
Bagi bupati, santri bukan hanya nama semata melainkan memiliki nilai historis tinggi. Baik untuk Kabupaten Ponorogo hingga Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Salah satunya perang kemerdekaan pada 10 November.
‘’Ayo fren pakai pakaian ala santri. Ponorogo kan juga kota santri, disini banyak Pondok Pesantren dan sudah mendunia. Kita harus bangga menggunakan pakaian santri,’’ kata Bupati Ponorogo saat ditemui sejumlah wartawan di rumah dinas pringgitan Senin (13/10).
Demi mensukseskan program ini, bupati mengeluarkan surat instruksi Bupati Ponorogo Nomor 100.3.4.2.KH 11/405.01.2/2005 tentang pakaian khusus dalam rangka menyambut hari santri nasional. Dalam edaran itu tertuang jika pria memakai baju muslim atau koko, bawahan sarung. Sementara Wanita memakai hijab, memakai gamis. Bagi non muslim cukup memakai baju muslim. Q
‘’Tradisi bersarung ini sudah empat tahun diadakan. Selain untuk menghormati santri, program ini juga untuk membantu umkm. Karena banyak orang yang akhirnya beli songkok, peci, baju muslim, sarung hingga sandal,’’ tutur kang Giri, sapaan akrab Bupati Ponorogo.
Tidak hanya mengajak para ASN dan masyarakat. Himbauan ini juga berlaku bagi semua elemen. Baik pelajar, mahasiswa, guru, pedagang, pengusaha hingga wartawan untuk memakai baju muslim atau paling tidak baju yang sopan hingga puncak hari santri tanggal 22 Oktober mendatang.
‘’Pakaian santri itu keren. Bisa dipakai dimana saja. Mau meeting oke, mau jalan jalan oke, mau shoping juga cocok. Jadi kita harus bangga punya pakaian seperti ini,’’ jelasnya. (adv/rc)