LINTAS7.NET, PACITAN-Pertunjukan musik spektakuler komposer kenamaan Gondrong Gunarto yang bertajuk “Slendhang Biru Tak Pernah Usai”, bakal digelar di Kabupaten Pacitan Jawa Timur besok pada tanggal 20 Juni 2024 pukul 19.00 WIB di pelataran Museum dan Galeri SBY-ANI, Kelurahan Ploso Pacitan.
Slendhang Biru Tak Pernah Usai adalah gambaran perjalanan musikal Gondrong Gunarto atas pembacaannya pada karya-karya musik seniman legendaris Ki Nartosabdo.
Ki Nartosabdo adalah sosok pembaharu dunia pakeliran (wayang kulit) dan karawitan (gamelan). Menjadikan gamelan dan wayang kulit lebih dikenal masyarakat luas. Komponis ulung yang menemukan dan mengudar cara, gaya, pendekatan, dan perspektif baru dalam penciptaan musik gamelan.
“Menghormati gamelan bisa dengan cara apapun. Bisa dengan menguri-uri atau memainkan gendhing-gendhingnya. Saya mencoba membawa gamelan dengan garapan baru ke wilayah (aliran musik) yang lain. Ini bentuk penghormatan saya terhadap gamelan,” kata Gondrong saat press release, Rabu (19/6/24).
Pada Slendhang Biru Tak Pernah Usai, Gondrong Gunarto memadukan berbagai elemen musik tradisional dan kontemporer. Menciptakan sebuah harmoni yang indah dan mendalam.
Membaca ulang gendhing-gendhing Ki Nartosabdo adalah membaca kompleks kehidupan seni yang memikat dan menantang pada tubuh musikal Ki Nartosabdo. Gondrong menyusuri lansekap historiografi Garapan karya, pemikiran, dan kehidupan sosial-keseniman Ki Nartosabdo untuk dibabar dalam dimensi musik kini, dengan menyajikan bahasa musikal baru agar mudah didekap audiens sekarang.
“Mengaransemen ulang gendhing-gendhing Ki Nartosabdo dengan cara, gaya, dan pendekatan musikal dalam wajah musik sekarang. Berkolaborasi dengan Tresnawara Chamber Orkestra dengan Conductor, Imoeng Mulyadi dari Yogyakarta,” bebernya.
Pagelaran konser yang akan digelar besok malam di halaman Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan Jawa Timur ini gratis. Gondrong Gunarto juga menggandeng artis terkenal diantaranya Dimas Arie Perdana (kondang dengan sapaan Sela good) dan Fanny Soegiharto yang dulu dikenal sebagai vokalisnya grup musik Soegi Bornean.
Gaya kerakyatan gendhing-gendhing Ki Nartosabdo yang membumi sampai ke akar rumput ini manjadikan mudah disesap di hati masyarakat Pacitan dan sekitarnya.
“Bahasa musikal baru, musik Slendhang Biru akan mudah disesap oleh jiwa-jiwa kaum milenial. Ini telah dibuktikan Slendhang Biru ketika tampil di Benteng Pendem Ngawi pada akhir tahun lalu, yang dibanjiri oleh ribuan penonton lintas batas daerah dan usia,” pungkasnya.